Sabtu, 23 November 2024

Jokowi Marah Lembaga Negara Dicatut untuk Minta Saham

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden saat menggelar jumpa pers mendadak, Senin (7/12/2015). Foto: Jose Asmanusuarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden dengan keras menyatakan kewibawaan lembaga negara tidak bisa dipermainkan dengan mencatut nama lembaga negara itu.

“Saya enggak apa-apa dikatain presiden gila, presiden sarap, presiden koppig. Enggak apa-apa. Tapi, tapi tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara lain,” kata Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Senin (7/12/2015) malam.

Presiden menekankan bahwa dia harus menghormati proses yang berjalan di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menyangkut sidang etik terhadap Setya Novanto Ketua DPR.

Namun, dengan nada suara bergetar dan tangan gemetar menahan amarah, Presiden Jokowi menandaskan jika sudah menyangkut wibawa dan mencatut namanya untuk meminta saham 11 persen dia tidak bisa diam membenarkan tindakan itu.

“Tapi kalau sudah menyangkut wibawa mencatut meminta saham 11 persen itu saya enggak mau! Enggak bisa!,” kata Presiden, masih dalam suara bergetar menahan gusar.

Presiden menolak keras pencatutan oleh siapa pun karena dia menganggap perbuatan itu sudah sangat menyalahi kepatutan, kepantasan, dan moralitas.

“Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, moralitas! Itu masalah wibawa negara!,” tandas Presiden lagi.

Sementara, dilansir Antara, Teten Masduki Kepala Staf Kepresidenan menyebut Joko Widodo Presiden marah luar biasa setelah membaca transkrip rekaman yang mencatut namanya terkait pembagian saham PT Freeport.

“Presiden sebenarnya ingin menunggu proses yang berjalan di MKD tetapi ketika sidang yang menghadirkan Setya Novanto justru digelar tertutup beliau marah,” kata Teten.

Kemarahan Presiden juga dipicu karena sidang MKD yang menghadirkan Ketua DPR RI Setya Novanto digelar tertutup.

Padahal sidang digelar terbuka ketika menghadirkan pihak pengadu Sudirman Said Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Itu juga disampaikan Presiden kenapa kemarin waktu Sudirman Said dipanggil, (sidang) terbuka sekarang malah yang diadukan justru tertutup tapi poinnya kemarahan Presiden setelah Presiden membaca lengkap transkrip, Presiden marah luar biasa,” katanya.

Dalam rekaman perbincangan Maroef Sjamsoedin Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dan Setya Novanto Ketua DPR yang kemudian diadukan Sudirman Said Menteri ESDM ke DPR karena dianggap mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden, suara diduga Setya menyebut Joko Widodo Presiden sebagai orang koppig, yakni kata dari Bahasa Belanda yang berarti keras kepala.(jos/ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs