Mahasiswa pengunjuk rasa yang terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di depan pintu masuk utama Mapolda Jatim, melaporkan kekerasan yang dialaminya ke Bidpropam Polda Jatim, Senin (7/12/2015).
Fadil, salah satu pengunjuk rasa sekaligus korban pemukulan menyayangkan aksi pemukulan yang dilakukan salah satu oknum polisi. Menurutnya, aksi yang dilakukannya itu ada izinnya, namun masih ada tindak kekerasan.
“Ini tadi sudah saya laporkan ke Propam, dengan membawa dan menunjukkan bukti rekaman pemukulan yang terjadi di depan pintu masuk tadi,” kata Fadil, Senin.
Secara terpisah Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Jatim, mengatakan, semua perkara akan ditangani secara profesional dan tidak sepihak.
“Silakan lapor ke Bidpropam, karena bidang itu yang menanganinya. Nantinya, keduanya juga akan ditangani dan dipanggil, untuk menjalani pemeriksaan. Karena, itu prosedurnya,” katanya saat dihubungi suarasurabaya.net, Senin.
Sekadar diketahui, Aliansi Mahasiswa Peduli Penegakan Hukum melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Mapolda Jatim dan berakhir bentrok, Senin (7/12/2015).
Bentrokan itu terjadi, secara mendadak, ketika mahasiswa melakukan aksi, tiba-tiba ada salah satu angggota polisi langsung membubarkan aksi unjuk rasa.
Hal itu terekam, dari dokumentasi yang dimiliki oleh mahasiswa. Bahkan, polisi itu memukul salah seorang mahasiswa dengan pentungan kayu. Selain itu salah seorang mahasiswa juga ada yang ditendang, kemudian diamankan ke pos penjagaan pintu masuk utama Mapolda Jatim.
Ada dugaan, pemicu bentrokan itu, lantaran mahasiswa yang melakukan aksi terus mengatakan polisi tidak profesional (pengecut, red).(bry/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
