Sampai Minggu (6/12/2015), status vulkanik Gunung Bromo masih dinyatakan Siaga (level II). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) masih menutup area kaldera yang terdiri dari lautan pasir, kawah dan savana.
Ayu Dewi Utari Kepala Balai Besar TNBTS kepada Sentral FM mengatakan bahwa berdasarkan laporan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), status aktivitas vulkanik Gunung Bromo sampai saat ini tetap Siaga (level III).
“Dari pantauan visual di kawah Gunung Bromo terus mengeluarkan asap kelabu dengan ketinggian 200-300 meter. Juga terdengar suara gemuruh dari dalam kawah. Suara gemuruh ini terdengar jelas sampai radius beberapa kilometer dari kawasan kaldera,” katanya.
Untuk itu, Balai Besar TNBTS tetap menutup seluruh kegiatan wisata di zona bahaya area kaldera Bromo. Dan wisata hanya diperbolehkan ke Gunung Penanjakan, Bukit Cinta, Bukit Setya dan Coban Trisula.
Meski status Gunung Bromo siaga, namun pengunjung atau wisatawan yang datang masih banyak. Sesuai data Balai Besar TNBTS, jumlah wisatawan di Bromo Tengger Semeru mencapai 100 orang. Jumlah ini tercatat relatif banyak dengan kondisi wisata kaldera Bromo ditutup, namun pendakian Semeru dibuka.
Dengan kondisi Gunung Bromo yang masih dalam status siaga ini, Balai Besar TNBTS bersama aparat terkait dari unsur kepolisian dibantu TNI terus meningkatkan pengawasannya. Terutama di kawasan kaldera agar jangan sampai wisatawan nekat menerobos zona bahaya di kawasan kaldera.
Namun peringatan yang disampaikan sejak awal dengan antisipasi penutupan puntu masuk ke kawasan kaldera serta ketatnya pengawasan ini, masih ada yang memanfaatkan kelengahan dengan melanggar peringatan itu.
Siang tadi, petugas TNBTS menangkap rombongan trail adventure sebanyak 30 orang yang menerobos masuk kawasan kaldera tanpa izin. Petugas pun segera menghadang rombongan ini dan langsung mengamnkannya. Bahkan petugas TNBTS segera melakukan koordinasi dengan petugas kepolisian setempat.(her/dop)