Jumlah korban jiwa akibat tabrakan kereta rel listrik dan metromini di perlintasan Angke, Jakarta Barat, bertambah menjadi 18 orang.
“Total korban tewas menjadi 18 orang, satu korban baru saja meninggal di RS Sumber Waras,” kata Komisaris Besar Pol Musyafak Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Minggu (6/12/2015) seperti dilansir Antara.
Sopir bus metromini yang bernama Asmadi dan kondektur Agus Muhamad Irpan juga tewas dalam kecelakaan itu.
Saat ini 15 jenazah korban sudah ada di Ruang Jenazah RSCM, tiga jenazah korban lainnya masih di Rumah Sakit Atma Jaya.
Musyafak mengatakan seluruh jenazah korban akan dibawa ke RSCM untuk memudahkan proses identifikasi dan administrasi.
Sementara enam korban yang terluka masih menjalani perawatan, dua orang di Rumah Sakit Sumber Waras, tiga orang di Rumah Sakit Atma Jaya, dan satu orang di Rumah Sakit Tarakan.
Saat ini tim gabungan dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya serta Bagian Forensik RSCM masih mencocokkan data postmortem dan antemortem untuk mengidentifikasi korban yang meninggal dunia.
“Saat ini sudah ada enam keluarga yang masuk untuk mencocokkan data korban. Jika sudah teridentifikasi, kami akan merilis nama-nama korban tewas,” ujar Musyafak.
Tabrakan itu terjadi karena karena bus metromini menerobos pintu pelintasan kereta.
Akibat kecelakaan itu satu gerbong kereta rusak dan dievakuasi ke Dipo Bukit Duri untuk perbaikan. Tidak ada penumpang kereta yang menjadi korban dalam kecelakaan itu.
Sementara badan bus metromini ringsek tertabrak kereta yang melintas dan belasan penumpangnya meninggal dunia akibat kecelakaan itu. Petugas pemadam kebakaran Jakarta Barat sudah mengevakuasi badan bus tersebut dari lokasi kecelakaan. (ant/dwi)