Sabtu, 23 November 2024

Para Siswa Tunanetra Nikmati Jalan-jalan di Mall Meski Kesandung-sandung

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Membawa cane, siswa tunanetra menyusuri sudut-sudut plasa sebagai bagian latihan orientasi lapangan. Foto: Totok suarasurabaya.net

Sekitar 20 siswa SMP Luar Biasa (LB) Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya, Kamis (3/12/2015) menikmati kegiatan jalan-jalan di Plaza Surabaya sebagai bagian dari peringatan Hari Disabilitas Internasional sekaligus bagian dari materi pembelajaran orientasi lapangan.

Membawa cane atau tongkat khusus yang biasa dipakai tunanetra, para siswa itu dibagi dalam beberapa kelompok. Dibantu seorang sukarelawan, ditengah kepadatan pengunjung mereka kemudian menyusuri sudut-sudut mall.

“Para siswa ini seluruhnya tunanetra. Ini adalah bagian dari materi pembelajaran orientasi medan atau orientasi lapangan. Diharapkan dari latihan-latihan semacam ini, mereka dapat dengan mudah mengetahui lingkungan sekitarnya,” kata Sugihermanto Koordinator aksi Jalan-jalan di mall.

Para siswa dengan tekun dan penuh konsentrasi naik dari satu lantai kelantai lainnya dengan menggunakan eskalator. Beberapa diantara mereka mencoba mengenali setiap lantai dengan menggunakan kaki, pendengaran maupun indera penciuman masing-masing.

Kemudian mereka melintasi sebuah gerai fastfood jajanan donat. Saat aroma wangi donat tercium, lalu merangsek ke indera penciuman anak-anak tunanetra itu, kompak berteriak: Donat!!! Donat!!! Donat!!!… lalu mereka tertawa beramai-ramai.

Demikian juga ketika melintasi sebuah gerai penjual minyak wangi serta parfum, yang memang menyeruakkan aroma berbeda. Wangi. Anak-anak usia belasan tahun itu perlahan menghentikan langkahnya kemudian saling bertanya-tanya. “Ini jualan minyak wangi kah?? Parfum ya?? Wangi sekali baunya,” ujar satu diantara siswi.

Beberapa kali siswa-siswi tunanetra ini kakinya kesandung pot bunga hiasan dijalur dekat eskalator. Atau secara tidak sengaja kaki mereka terantuk pilar. Sejenak mereka berhenti. Lalu tangannya menjulur kedepan. Kemudian mereka memilih jalan lain, menghindari pilar atau pot dan sejenisnya.

Usai berjalan-jalan didalam Plasa Surabaya, puluhan siswa tunanetra melanjutkan orientasi lapangan menuju jembatan penyeberangan Jl. Pemuda, dan naik angkot menuju Taman Bungkul.

“Mereka ini dibekali pengetahuan untuk menghafal dan mengingat. Dan dalam orientasi seperti ini memang sangat dibutuhkan,” kata Sugihermanto saat berbincang dengan suarasurabaya.net.(tok/dop)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs