Driver Go Jek di beberapa kota di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa menuntut transparansi manajemen Go Jek. Berikut penjelaskan Nadiem
Makarim CEO Go Jek yang disampaikan di akun twitter resmi milik Go Jek Indonesia.
“Selama dua bulan ke belakang, hampir setiap hari saya menerima puluhan komplen dari driver-driver jujur mengenai banyaknya rekan-rekan
Go-Jek yang menyalahgunakan subsidi perusahaan dengan membuat ratusan order fiktif dengan akun palsu. Para driver Go-Jek yang setiap hari bekerja keras dan jujur sangat kecewa dan bingung kenapa driver yang nakal tersebut tidak ditindak oleh perusahaan.
Setelah kami dengarkan aspirasi para driver, selama satu bulan ke belakang kami olah data tersebut dan ternyata lebih dari 7.000 driver senusantara terlibat dalam kasus order fiktif, di mana dia tidak mengambil oreder nyata namun menerima pendapatan jutaan perbulan.
Driver-driver yang telah kami suspend adalah driver-driver yang telah kami buktikan membuat order fiktif. Go-Jek telah mengamati hal ini cukup lama dan memiliki bukti kuat terhadap setiap individu terkait. Kami telah memberikan peringatakn beberapa kali bahwa Go-Jek tidak akan pernah mentolerir kecurangan ini.
Walaupun Kami kecewa dengan situasi ini, namun kami masih memberikan kesempatan terakhir bagi para driver tersebut untuk mengembalikan uang penipuan sebagai tanda komitmen mereka masih ingin menjadi bagian dari keluarga besar Go-Jek.
Kami berpegang teguh bahwa menjadi driver Ho-Jek adalah suatu hak dan kewajiban yang mulia. Hanya driver-driver terbaik dan jujur yang dapat menjadi bagian dari keluarga besar Go-Jek Indonesia.
Prioritas utama kami pertama dan selalu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para driver di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, terima kasih atas kepercayaan Anda dan terus dukung Karya Anak Bangsa”. (dwi/rst)