Surabaya Community (SC) siap menyomasi Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy pasangan nomor urut 1 dari Demokrat dan PAN terkait penggunaan logo resmi komunitas tersebut di berbagai bahan kampanye.
Urip Agus Salim Wakil Ketua SC Metro Surabaya mengatakan, somasi akan dilayangkan bila tim pemenangan Rasiyo-Lucy tidak segera memenuhi permintaan SC dalam dua kali 24 jam.
“Kami menganggap tim pemenangan Rasiyo-Lucy memiliki itikad baik masih mau berkomunikasi dengan kami. Tapi tuntutan kami sebelumnya tidak ada wujudnya sampai hari ini,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Rabu (2/12/2015).
Padahal, kata pria yang biasa dipanggil Oyek Messi ini, sudah ada kesepakatan antara SC dengan Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy, Senin (30/11/2015) lalu.
“Saat itu kami menuntut agar mereka melakukan permintaan maaf secara terbuka 1 kali 24 jam. Mereka juga sudah menyetujui,” kata Oyek.
Pihak SC yang kini sudah memiliki lebih dari 500 chapter (sebutan untuk komunitas perwakilan di daerah, red) ini sekarang memberikan waktu dua kali 24 jam bagi Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy untuk melakukan permintan maaf secara terbuka.
“Sebenarnya permintaan kami kan sederhana, mereka meminta maaf secara terbuka dan mengakui bahwa itu logo kami. Itu saja kok. Tapi sawangane kok malah kene sing butuh. (Kesannya kok malah kami yang benar-benar butuh, red),” ujarnya.
Perlu diketahui, Surabaya Community merupakan komunitas yang awalnya dimaksudkan untuk mewadahi orang-orang Surabaya yang ada di Jakarta. Komunitas ini telah berdiri dan memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sejak 2006 lalu.
Logo tribal berbentuk ikan Suro dan Boyo tersebut, menurut Oyek, sudah masuk dalam AD/ART mereka sejak 2006 lalu. Bahkan, Oyek mengklaim bahwa logo tersebut sudah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Meski mengakui bahwa tidak sedikit anggota SC yang berprofesi di bidang politik, namun Oyek Messi menegaskan, SC merupakan komunitas sosial, bukan komunitas politik.
“Perlu digarisbawahi bahwa SC tidak mendukung satupun cawali di Surabaya. Karena kami bukan komunitas politik. Tapi kita mendukung 100 persen Pilkada Serentak,” katanya.
Masalah serupa juga pernah terjadi saat Pemuda Inspiratif Solutif (PIS) relawan pendukung Risma-Whisnu, menggunakan karakter animasi Culo Boyo karya Muhammad Solikin atau Cak Ikin, Animator Alumnus ITS.
Kasus tersebut telah tuntas setelah pihak relawan PIS meminta maaf, baik secara langsung kepada Cak Ikin maupun melalui akun media sosial, Facebook, milik mereka, serta mengumumkan telah mengganti logonya. (den/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
