Minggu, 24 November 2024

UPT Bengawan Solo Waspadai Ancaman Banjir Bandang

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Sungai Bengawan Solo. Foto: wikipedia

Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai banjir bandang yang ditimbulkan dari meluapnya sejumlah sungai di Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, selama musim hujan.

“Di Bojonegoro dan Tuban, ada sejumlah sungai yang rawan menimbulkan banjir bandang,” kata Mucharom Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro di Bojonegoro, Rabu (2/12/2015).

Ia menyebutkan salah satu sungai yang rawan banjir bandang, yaitu Kali Pacal, yang melintas di sejumlah kecamatan di wilayah selatan Bojonegoro, mulai Kecamatan Temayang, Kapas, dan Sukosewu.

“Kali Pacal paling rawan menimbulkan banjir bandang, di antara, sungai lainnya, karena hutan di daerah tangkapan airnya kerusakannya paling parah,” katanya seperti dilansir Antara.

Bahkan, kata dia, banjir bandang yang ditimbulkan dari meluapnya Kali Pacal, bisa terjadi sekitar tujuh kali selama musim hujan.

“Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, bisa dilanda banjir bandang beberapa kali selama musim hujan,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, Kali Kening di Tuban juga rawan banjir bandang karena daerah tangkapan airnya juga sudah rusak.

“Tapi kerusakan daerah tangkapan air di Kali Kening tidak separah Kali Pacal,” ucapnya.

Ia juga mengatakan sungai di Kecamatan Kedewan juga rawan menimbulkan banjir bandang karena kawasan hutan di daerah setempat juga rusak.

Di Lamongan, kata dia, juga ada sejumlah sungai yang rawan banjir bandang, terutama di wilayah selatan.

Pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir bandang rawan melanda 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain Temayang, Sukosewu, Ngasem, Sumberrejo, Kanor, Kedewan, dan Malo.

“Dampak banjir bandang lebih berbahaya dibandingkan banjir luapan Bengawan Solo, sebab datangnya air cukup deras,” kata Sukirno Kasi Pencegahaan dan Kesiapsiagaan BPBD.

Pemkab memberlakukan siaga darurat bencana, sejak 21 November sampai akhir Desember.

“Siaga darurat bencana meliputi ancaman bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” katanya.

BPBD sudah menginstruksikan kepada seluruh camat yang daerahnya rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs