Surabaya Community (SC) mengklaim bahwa logo resmi komunitas tersebut digunakan tanpa izin sebagai logo dalam berbagai bahan kampanye pemenangan Rasiyo-Lucy Pasangan Calon Nomor Urut 1 dari Demokrat dan PAN.
Urip Agus Salim Wakil Ketua SC Metro Surabaya mengatakan, pihaknya baru mengetahui hal ini dari unggahan di media sosial kurang lebih seminggu yang lalu.
Ketika mencoba menelusuri, pria yang biasa dipanggil Oyek Messi ini menemui bahwa logo tersebut sudah digunakan di dalam atribut pemenangan seperti stiker, pin, kaos, dan emblem Rasiyo-Lucy.
“Senin (30/11/2015) kami sudah bertemu dengan Tim Pemenangan. Waktu itu tim kreatifnya mengakui, saat mendesain, mengambil logo itu dari google,” ujar Oyek kepada suarasurabaya.net, Selasa (1/12/2015).
Surabaya Community menuntut agar Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy menyampaikan permintan maaf secara terbuka.
“Sudah ada kesepakatan. Saat bertemu tim pemenangan setuju hari ini sudah ada permintaan maaf. Tapi sampai sekarang (Selasa malam, red) belum ada,” katanya.
Salah satu hal yang diminta oleh SC, kata Oyek, pihak Tim Pemenangan harus mengakui bahwa logo yang digunakan di berbagai atribut itu memang diambil dari logo Surabaya Community.
“Karena itu merupakan logo resmi. Sudah ada HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual, red)-nya, dan tercantum dalam AD/ART Surabaya Community sejak 2006 lalu,” ujarnya.
Mengenai hal ini, Agung Nugroho Ketua Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy mengatakan, masih mencoba berkomunikasi dengan pihak SC. Menurutnya, kemiripan logo tersebut ada unsur ketidaksengajaan.
“Terkait hal ini kami masih melakukan koordinasi apa betul seperti itu. Terus terang kami tidak ada keinginan atau itikad untuk mengambil logo itu. Bisa jadi, tim desainer kami tidak tahu atau tidak mengerti itu milik siapa. Masih kami koordinasikan,” ujarnya ketika dihubungi Selasa malam.
Agung mengatakan, secepatnya tim pemenangan Rasiyo-Lucy akan berkomunikasi lebih lanjut dengan pengurus Surabaya Community dan membicarakan solusi terbaik dari permasalahan ini.
“Kalau sekarang ini kami belum ada kesimpulan apa-apa. Masih coba kami komunikasikan dulu,” kata Agung dengan nada tegas.
Perlu diketahui, masalah serupa juga pernah terjadi saat Pemuda Inspiratif Solutif (PIS) relawan pendukung Risma-Whisnu, menggunakan karakter animasi Culo Boyo karya Muhammad Solikin atau Cak Ikin, Animator Alumnus ITS.
Kasus tersebut telah tuntas setelah pihak relawan PIS meminta maaf, baik secara langsung kepada Cak Ikin maupun melalui akun media sosial Facebook milik mereka serta mengumumkan mengganti logonya. (den/ipg)
Teks Foto:
– Mobil Tim Pemenangan Rasiyo Lucy yang menggunakan logo mirip logo Surabaya Community
– Pin bahan kampanye pasangan Rasiyo-Lucy yang menggunakan logo tribal Surabaya Community