Kepolisian Lakarsantri menduga penyiraman air keras terhadap Sujimah (42) perempuan pegawai salon yang tinggal di Perum Pondok Benowo Indah Blok L Nomor 2, Senin (30/11/2015) karena motif asmara.
Iptu Haryoko Widhi Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri mengatakan, dugaan sementara memang ditemukan motif hubungan asmara antara korban dengan pelaku. Ini berdasarkan petunjuk berupa pesan singkat di ponsel korban.
“Kami masih mengembangkan kasus ini dengan memeriksa beberapa orang saksi, termasuk Handoyo yang membonceng korban,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, di ruang verifikasi jenazah RSUD Dr Soetomo, Selasa (1/12/2015).
Meski demikian, Iptu Haryoko membenarkan sudah ada titik terang dugaan pelaku yang kini masih berstatus saksi.
Berdasarkan Informasi yang didapat suarasurabaya.net, motif asmara ini karena penolakan cinta oleh Sujimah, perempuan bujang yang bekerja di salah satu salon kecantikan di daerah Bungkal, Sambikerep, terhadap pria yang diduga temannya.
Pria tersebut diketahui berinisial H, yang merupakan seorang guru yang tinggal di Jalan Manukan, yang sampai saat ini masih diperiksa sebagai saksi.
“Masih teman korban. Ini masih dugaan sementara, kami masih melakukan pemeriksaan. Mudah-mudahan nanti malam selesai dan pelaku bisa kami tangkap,” ujarnya.
Sekadar diketahui Sujimah (42) meninggal dunia akibat siraman air keras oleh pria tak dikenal, Senin (30/11/2015) malam. Saat itu korban dijemput oleh salah seorang temannya bernama Handoyo yang tinggal di Jalan Tengger Raya. Malam itu Handoyo memboncengnya dengan maksud mengantarnya pulang. Sujimah yang berasal dari Dusun Soko, Bungur, Kecamatan Kanor, Bojonegoro ini tinggal di Perum Pondok Benowo Indah Blok L Nomor 2. (den/iss/ipg)