Jawa Timur pada bulan November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Dua dari berbagai komoditas penyumbang inflasi Jatim itu adalah rokok kretek filter dan pasir.
Rokok kretek filter menjadi komoditi kedua tertinggi setelah daging ayam ras yang menjadi kontributor inflasi di Jawa Timur.
Salah satu penyebabnya adalah adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 198/PMK.10/2015 tentang Perubahan Kedua PMK 179/PMK.011/2012 tentang tarif cukai rokok mengalami kenaikan 11,19 persen per 1 Januari 2016. Hal ini memicu terjadinya kenaikan harga rokok kretek filter dan rokok kretek.
Rokok kretek sendiri menempati posisi keenam sebagai kontributor penyumbang inflasi Jatim.
Sementara menurut Sairi Hasbullah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, rokok memang selalu menjadi komoditi penyumbang inflasi Jatim karena masih adanya ketergantungan bahan baku tembakau.
“Jawa Timur itu walaupun pusat tembakau, tapi impor tembakau itu masih sangat tinggi. Namun ini perlu diteliti lebih jauh, yang jelas faktanya rokok selalu jadi kontributor inflasi tertinggi di Jawa Timur,” katanya.
Selain rokok, yang cukup aneh menurut Sairi, yaitu pasir juga menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi keempat di Jatim. Padahal di bulan-bulan sebelumnya pasir jarang sekali menjadi kontributor penyumbang inflasi Jatim.
“Ada satu komoditas khas lainnya yaitu pasir yang mengalami inflasi. Ini sinyal peringatan, pembangunan infrastruktur tinggi sekali, dan permintaan terhadap pasir juga tinggi namun persediaan pasirnya kurang. Sehingga pasir yang jarang sekali berkontribusi terhadap inflasi, sekarang ini menjadi kontributor keempat terhadap inflasi,” ujar dia.
Sairi juga tidak menolak jika inflasi yang dihasilkan dari komoditi pasir ini terkait dengan kasus tambang pasir yang terjadi di Lumajang.
“Kemungkinan terkait dengan tambang pasir Lumajang. Makanya saya katakan ini perlu diteliti lebih jauh. Apakah karena memang November ini puncak pembangunan infrastruktur yang membuat persediaan pasir jadi kurang, atau karena itu (tambang pasir lumajang),” kata Sairi.
Selain rokok dan pasir, berbagai komoditi penyumbang inflasi di Jawa Timur pada bulan November 2015 adalah daging ayam ras, telur ayam ras, tomat sayur, mujair, daging sapi, labu, dan bandeng.(dop/fik)