Orang Dengan HIV Aids (Odha) tetap harus diajak bersosialisasi. Meskipun diskriminasi tetap terjadi hingga hari ini terhadap Odha, masyarakat seharusnya memberikan kesempatan kepada Odha bersosialisasi dan menjalani hidup seperti anggota masyarakat lainnya.
“Masyarakat menganggap Odha adalah biang atau sumber tertularnya HIV/AIDS. Mereka ini dijauhi, bahkan bila perlu diusir keluar dari masyarakatnya. Paling tidak dijauhi. Ini salah. Pemahaman ini harus dirubah,” terang Yuanita Wulandari, dosen keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa (1/11/2015).
Menurut Yuanita, seharusnya masyarakat memberikan ruang yang sama bagi Orang Dengan HIV Aids (Odha) untuk dapat bermasyarakat dan bersosialisasi agar membuat mereka punya kepercayaan diri yang lebih.
Sehingga Odha tidak semakin terpuruk dan hanya menunggu ajal saja. “Harapan hidup Odha dianggap tidak penting dibicarakan. Masyarakat terlanjur menolak Odha. Justru hal ini menghancurkan harapan hidup Odha,” tambah Yuanita.
Oleh karena itu, masyarakat perlu diingatkan kembali bahwa Odha masih punya hak hidup sekaligus harapan hidup. Masyarakat perlu diajak bergandengan tangan memberikan kepercayaan diri kepada Odha di tengah masyarakat.
“Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia 1 Desember kami mengajak masyarakat bahu membahu untuk mengingatkan masyarakat bahaya HUV/AIDS. Sekaligus mengingatkan bahwa Odha tetap punya hak hidup dan bermasyarakat,” kata Yuanita Wulandari.(tok/fik)