Kamis, 28 November 2024

Jokowi: Guru Harus Jadi Agen Transformasi Penguatan SDM

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden memberi sambutan pada acara pembukaan Kongres XXII PGRI, Jumat (5/7/2019), di Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Perubahan zaman dan teknologi yang begitu cepat dewasa ini menuntut dunia pendidikan untuk beradaptasi. Tujuan pendidikan nasional tidak lagi mencetak siswa yang berpengetahuan, tetapi juga siswa yang berketerampilan, memiliki skill, dan berkarakter.

Hal tersebut disampaikan Joko Widodo Presiden saat membuka Kongres XXII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) – Kongres Guru Indonesia Tahun 2019, di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (5/72019).

“Pendidikan kita juga harus mampu memberikan bekal keterampilan kepada siswa yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Ketika pembangunan SDM menjadi prioritas paling utama, sekali lagi peran guru akan semakin sentral dan semakin strategis. Guru harus menjadi agen transformasi penguatan SDM kita, menjadi agen transformasi dalam membangun talenta-talenta bangsa,” ujar Presiden.

Untuk menghadapi perubahan zaman itu, transformasi pendidikan dan transformasi proses belajar-mengajar harus terus dilakukan.

Menurut Presiden, proses belajar dan mengajar harus menggembirakan, baik guru mau pun murid, serra dilakukan secara efisien dan mudah.

“Saya kira ruang kelas bukan satu-satunya tempat belajar. Dunia virtual adalah kampus kita, bisa belajar dari sana. Google adalah perpustakaan kita, Wikipedia adalah ensiklopedi kita, bisa cari apa saja, Kindle buku elektronik adalah buku pelajaran kita dan masih banyak media digital lainnya,” paparnya.

Oleh sebab itu, Presiden memandang peran guru harus lebih dari mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa, mengarahkan belajar siswa karena mereka bisa belajar di mana-mana.

Lebih lanjut, guru juga dituntut lebih fleksibel, lebih kreatif, lebih menarik, dan lebih menyenangkan siswa dalam menyampaikan materi pelajaran.

“Kalau tidak ada yang mengarahkan berbahaya sekali. Sekarang buka apa saja di dalamnya ini ada semuanya. Hati-hati,” lanjutnya.

Presiden menegaskan, peran guru tidak bisa digantikan oleh mesin atau teknologi secanggih apa pun. Sebagai sebuah profesi mulia, Presiden percaya guru punya tugas membentuk karakter anak bangsa dengan budi pekerti yang luhur, dengan toleransi, dan nilai-nilai kebaikan.

“Guru lah yang menumbuhkan empati sosial, membangun imajinasi, membangun kreativitas serta mengokohkan semangat persatuan dan semangat kesatuan,” pungkasnya. (rid)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
26o
Kurs