Pramono Anung, Sekretaris Kabinet mengatakan Joko Widodo Presiden melarang para menteri mengumbar emosi dan berpolemik di depan publik.
“Setiap persoalan dan beda pendapat dalam memandang kebijjakan, agar diselesaikan dalam sidang kabinet. Presiden memberi ruang pada sidang kabinet sebagai media untuk menyelesaikan masalah,” katanya.
Terkait kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden sehubungan perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia oleh Setya Novanto Ketua DPR, presiden minta agar semua menghormati Majelis Kehormatan Dewan (MKD) yang sedang mendalami kasus ini.
“Presiden melihat pencatutan nama kepala negara ini telah menjadi ajang perdebatan politik, dan ada beberapa menteri yang ikut memanas-manasi,” kata Seskab.
Sementara, Sudirman Said Menteri ESDM, mengatakan dirinya tidak tahu siapa menteri yang suka berpolemik di depan publik, seperti yang dikatakan presiden.
Sudirman Said selaku pelapor pencatutan nama presiden ke MKD, sekarang memilih diam, sesuai arahan presiden.(jos/iss/ipg)