Rasiyo Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1 memiliki konsep strategis dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Jika jadi Wali Kota, Rasiyo akan membangun kampung-kampung di Surabaya menjadi basis industri kreatif.
“Saya akan petakan dengan melakukan survei terlebih dulu. Karena setiap kampung di Surabaya memiliki karakteristik dan permasalahan yang berbeda-beda. Masyarakat kampung harus ikut dalam percaturan ekonomi,” kata Rasiyo, Senin (23/11/2015).
Tidak hanya itu, pengembangan pendidikan juga akan dilakukan Rasiyo khususnya bagi masyarakat pinggiran. Seperti kursus bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, seharusnya ada di setiap perkampungan.
“Karena nanti di era global ini orang-orang asing akan datang ke kita (Kota Surabaya, red) dan orang asing juga harus bisa berbahasa Indonesia,” katanya.
Mengenai penataan lingkungan, Rasiyo juga akan menggalakkan gaya hidup sehat dan bersih di kampung-kampung pinggiran. Untuk menghilangkan perkampungan yang masih memiliki kesan kumuh, Rasiyo nantinya akan menejunkan tim pendampingan untuk merubah kebiasaan hidup bersih, santun warganya, dan memberi pekerjaan yang layak.
“Menyentuh langsung masyarakat ini penting. Kalau di Tambak Asri (eks lokalisasi, red) itu saya kira sudah bagus, tinggal kita mendorongya,” katanya.
Rasiyo berkeinginan warga Kota Surabaya bisa bekerja dengan cara akan diberikan modal terlebih dahulu. Permodalan dengan bunga yang ringan, ekonomi akan terkerek tumbuh dan warga bisa bekerja yang sebelumnya nganggur.
“Kalau di Tambak Asri sendiri cocoknya kelompok UMKM. karena banyak warga disini yang usaha sendiri,” papar Mantan Komisaris Utama Bank UMKM Jatim ini.
Dalam pembangunan kampung ini, Rasiyo akan melibatkan partisipasi warga dengan memberi kepercayaan modal per RW Rp500 juta dan setiap Koperasi Wanita diberi modal Rp50 juta.
“Dengan bantuan permodalan ini diharapkan bisa merangsang keratifitas warga untuk maju,” katanya. (bid/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
