Ban Ki-moon Sekretaris Jenderal PBB memberikan apresiasi terhadap peran Indonesia dalam berbagai isu global antara lain upaya penanganan isu irregular migration serta upaya pemberantasan terorisme dan ekstrimisme.
Sekjen PBB menghargai upaya Indonesia untuk menampung irregular migration yang pada bulan Mei masuk ke Indonesia. Untuk itu, pada September 2016, PBB akan menyelenggarakan KTT mengenai migrasi dan akan mengundang Jokowi Presiden untuk hadir.
Mengenai upaya pemberantasan ekstremisme dan terorisme, Sekjen PBB menghargai pendekatan Indonesia yang mengkombinasikan pendekatan keamanan dan hukum dengan pendekatan budaya dan agama.
Pertemuan bilateral terakhir yang dilakukan Joko Widodo Presiden adalah pertemuan dengan Sekjen PBB PBB di KLCC, Kuala Lumpur Malaysia, Minggu (22/11/2015).
Dalam pertemuan itu, Jokowi Presiden mendukung penuh agenda untuk pembangunan berkelanjutan. “Agenda tersebut telah diintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Indonesia 2015-2019 dan mendorong kemitraan global antar Negara dengan pemangku kepentingan dalam implementasi agenda,” ucap presiden seperti dalam surat elektronik Tim Komunikasi Presiden kepada suarasurabaya.net.
Presiden juga menjelaskan mengenai kebakaran hutan dan lahan gambut serta upaya yang telah dilakukan Indonesia. “Upaya maksimal telah dilakukan Indonesia untuk pemadaman kebakaran dan menyusun upaya pencegahan kebakaran lahan gambut,” ucap presiden.(jos/iss/dwi)