Senin, 25 November 2024

Mendagri Mewakili Presiden Hadiri Pelepasan Jenazah Paku Alam

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri mewakili Jokowi Presiden menghadiri upacara pelepasan jenazah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam IX di Puro Pakualaman, Minggu (22/11/2015).

Selain Tjahjo Kumolo, hadir pula Lukman Hakim Saifuddin Menteri Agama dan Din Syamsuddin ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Tjahjo Kumolo dalam sambutannya mengatakan Presiden beserta keluarga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX.Presiden Jokowi, kata dia, berhalangan hadir karena saat ini masih ada tugas negara di Malaysia.

“Atas nama Presiden Joko Widodo dan pribadi presiden beserta keluarga menyampaikan rasa duka yang mendalam,” kata dia seperti dilansir Antara.

Tjahjo mengatakan, selama ini pemerintah menilai almarhum sebagai wakil gubernur dengan ketauladanan dan dedikasi yang baik. Hal itu ditunjukkan dengan komitmen menjalankan roda pemerintahan di Yogyakarta bersama Sri Sultan HB X Gubernur DIY.

“Beliau selama tiga keli menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana mewujudkan tata kelola pemerintahan yang mempunyai jati diri dan mempunyai ciri khas yang ada di DIY,” kata dia.

Oleh sebab itu, ia mengatakan, atas nama pemerintah pusat menyampaikan penghargaan atas pengabdian KGPAA Paku Alam IX selama menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY.

“Pengabdian almarhum yang selama ini dilakukan dengan sepenuh hati ditujukan untuk kepentingan masyarakat daerah bangsa dan negara,” kata Tjahjo Kumolo.

Selain dihadiri perwakilan dari pemerintah pusat, acara pelepasan jenazah dihadiri oleh Sri Sultan HB X Gubernur DIY dan keluarga, puluhan pejabat daerah, kerabat Puro Paku Alaman, serta ratusan masyarakat Yogyakarta.

Sebelum jenazah diberangkatkan menuju tempat peristirahatan di Astana Girigondo, Kecamatan Temon, Kulon Progo, didahului dengan upacara tlusupan yang dilakukan seluruh putra beserta cucu almarhum.

Prosesi tlusupan merupakan upacara sebagai bentuk penghormatan dan mendoakan bagi orang yang telah meninggal.

Selanjutnya, dilanjutkan dengan dawuh Kawedanan Hageng Kadipaten Pakualaman berisi pernyataan kesiapan putra mahkota Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo sebagai pewaris tahta menggantikan ayahandanya. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs