Ribuan buruh dari kawasan Ring 1 yaitu Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto dan Gresik akan kembali menggelar aksi unjuk rasa lanjutan di depan Gedung Negara Grahadi, Jumat (20/11/2015)
Aksi ini merupakan kelanjutan untuk mengawal penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang memang harus segera diputuskan oleh Gubernur paling lambat hari Sabtu (21/11/2015).
“Unjuk rasa kali ini tetap akan mengatasnamakan Persatuan Pekerja Buruh Jatim Menggugat atau Sapu Jagat,” kata Sukardji, Koordinator Sapu Jagad ketika berbincang dengan suarasurabaya.net.
Sapu Jagat sendiri merupakan gabungan berbagai elemen konfederasi buruh diantaranya dari FSPMI, SPSI, KSPI, Kasbi, serta berbagai konfederasi serikat buruh besar lainnya. “Jumlah massa sama seperti kemarin lebih dari lima ribu buruh,” kata dia.
Buruh dari Gresik dan Surabaya rencannya akan langsung ke Grahadi. Sedangkan buruh dari Pasuruan akan berkumpul di alun-alun Sidoarjo untuk bersama buruh Sidoarjo mengikuti Sholat Jumat di masjid Agung Sidoarjo.
Usai Sholat Jumat, buruh dari Sidoarjo, Pasuruan dan Mojokerto baru akan bergerak masuk ke dalam Kota Surabaya untuk bergabung dengan buruh dari Gresik dan Surabaya yang ada di Grahadi.
Sementara itu terkait tuntutan, massa buruh tetap akan mendesak Gubernur Jawa Timur tidak menggunakan Peraturan Pemerintah nomor 78 tentang pengupahan untuk penyusunan UMK. “Buruh tetap mendesak UMK 2016 minimal naik 20 persen atau minimal menjadi Rp3,2 juta.
Sementara itu, pantauan di Grahadi, ratusan personel kepolisian juga telah berjaga. Sebuah kawat berduri melingkar juga telah terpasang tepat di depan gedung yang ada di Jl Gubernur Suryo tersebut. (fik/dwi)
Teks Foto :
-Kawat berduri telah terpasang di depan Grahadi, Jumat (20/11/2015)