Sabtu, 23 November 2024

Argumentasi Setya Novanto Sia-sia, Mundur Lebih Terhormat

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Tubagus Hasanudin politisi senior PDI Perjuangan meminta Setya Novanto meletakkan jabatan Ketua DPR RI periode 2014-2019, sehubungan dengan dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden dalam rencana perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.‬

‪Berita terkait pencatutan nama Joko Widodo Presiden dan Jusuf Kalla Wakil Presiden, sudah menjadi sorotan publik setelah Sudirman Said Menteri ESDM melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), disusul kemudian dengan data rekaman pembicaraan pertemuan antara Maroef Sjamsoeddin Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Setya Novanto Ketua DPR dan Riza Chalid pengusaha migas.‬

‪”Ini sudah menjadi pembicaraan hangat di publik, bahkan di ranah internasional, sementara jabatan Ketua DPR adalah jabatan terhormat dan menjadi lambang kehormatan DPR juga lambang kehormatan rakyat dan negara. Makanya saya sarankan Setya Novanto mengundurkan diri secara terhormat,” ujar Hasanudin di gedung DPR, Kamis (19/11/2015).‬

‪Tetap bertahan dengan berbagai macam argumentasi, menurut Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan MPR RI, juga akan sia-sia karena rakyat sudah menganggapnya tidak terhormat lagi. Bahkan dengan terus mempertahankan jabatannya, maka seluruh intitusi DPR akan tercemar.‬

‪Anggota Komisi I DPR RI ini menambahkan, Maroef sebagai mantan perwira intelijen bisa jadi masih punya bukti-bukti lain yang mungkin akan dibuka pada saatnya nanti, jadi sulit bagi Novanto untuk berkelit.‬

‪”Dalam kasus ini, siapa pun bisa saja berkelit pertemuan itu dilakukan demi bangsa dan negara, demi rakyat Papua atau yang lainnya. Atau bisa saja MKD tidak menemukan pelanggaran etika karena semua anggota MKD kan juga politisi yang bisa saja subjektif dalam membuat kesimpulan. Artinya, bisa jadi pemahaman etika akan dikalahkan oleh kepentingan politik sesaat,” tandasnya.(faz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs