Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya rekaman pembicaraan antara Setya Novanto ketua DPR, seorang Pengusaha dan Pejabat PT Freeoprt Indonesia, diserahkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Rekaman asli tersebut diduga berisi pencatutan nama Joko Widodo Presiden dan Jusuf Kalla Wakil Presiden yang diduga berisi permintaan saham dan proyek kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam rangka proses perpanjangan kontrak PTFI.
Rekaman diserahkan oleh Said Didu staf khusus menteri ESDM didampingi biro hukum kementerian ESDM kepada Junimart Girsang wakil ketua MKD dan Hardi Susilo anggota MKD.
Berkas dokumen rekaman asli tersebut dibungkus dalam amplop besar warna coklat yang berisi flashdisk dan amplop putih.
“Atas nama menteri ESDM, Kami serahkan rekaman original dalam keadaan amplop tertutup.” ujar Said di gedung DPR, Rabu (18/11/2015).
Junimart mengatakan, rekaman asli ini akan disinkronisasikan dengan transkrip, termasuk akan diteliti keaslian suaranya.
“Selain akan kami sinkronisasikan dengan transkripnya, kita juga akan validasi keakuratan suara oleh ahli IT. Kemudian kita juga akan bahas dalam rapat pimpinan MKD,” tegas Junimart.(faz/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
