Sabtu, 23 November 2024

Indonesia dan Kanada Tingkatkan Kerjasama Ekonomi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Joko Widodo Presiden dan Ibu Negara Iriana saat tiba di Washington DC Oktober lalu. Foto: Facebook Presiden Joko Widodo

Pemerintah Indonesia dan Kanada berkomitmen meningkatkan kerja sama berbagai bidang terutama bidang ekonomi.

“Kami ingin memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Kanada,” ujar Joko Widodo (Jokowi) Presiden dalam pertemuan bilateral di Antalya Turki, Minggu (15/11/2015) waktu setempat (WS) seperti dikutip Antara.

Jokowi Presiden, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada tampak didampingi oleh Pratikno Mensesneg, Bambang Brodjonegoro Menkeu, dan Retno Marsudi Menlu.

Sementara, Justin Tredeau PM Kanada mengatakan, Kanada ingin memperkuat persahabatan dan mengembangkan peluang ekonomi dengan Indonesia. “Kami ingin memperkuat hubungan dengan negara penduduk muslim besar,” kata Justin.

Sebelumnya, di sela KTT G20 di Antalya, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan PM Kanada dan Presiden Tiongkok.

“Pertemuan Jokowi Presiden dengan PM Kanada merupakan pertemuan pertama,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Hotel IC Santai Antalya Turki, Minggu.

Presiden Joko Widodo memulai kegiatannya di Antalya Turki, Minggu ini sekitar 08.30 Waktu Setempat (WS) bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau di Ruang Marmara Hotel IC Santai.

“PM Kanada ini adalah PM yang baru saja memenangkan Pemilu,” kata Retno Marsudi Menlu.

Setelah bertemu dengan PM Kanada, Jokowi Presiden akan bertemu dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jin Ping di Sueno Hotel Deluxe Belek.

Pertemuan G-20 ini sendiri dimulai sejak siang hari diawali sambutan oleh Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki. Saat foto bersama Presiden Jokowi berada di baris pertama dan di antara Meksiko dan Zimbabwe.

Tiga agenda utama pada pertemuan G20 antara lain Working Lunch dengan tema “Development and Climate Change” Working Session yang bertema “Inclusive Growth: Global Economy, Growth Strategies, Employmet and Investment Strategies” dan Working Dinner dengan tema “Global Challenges: Terrorism, Refugee Crisis”.

Pada Working Lunch, Presiden mendorong suksesnya pertemuan COP UNCCC ke-21 di Paris, 30 November 2015 yang akan datang dan menyampaikan komitmen kuat Indonesia untuk pengurangan emisi.

Di Working Session, Presiden akan menyampaikan perlunya reformasi arsitektur keuangan dunia, yang juga telah disampaikan pada Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika, dan juga mendorong pentingnya tatanan ekonomi dunia yang berkeadilan.

“Pentingnya negara maju memperhatikan dampak kebijakan moneter yang diambil bagi negara berkembang,” kata Menlu.

Pada Working Dinner, Presiden akan menyampaikan pentingnya kerjasama internasional dalam pemberantasan terorisme.

“Tidak ada negara yang aman dari ancaman terorisme dan tidak ada cara lain mengatasinya dengan kerja sama internasional,” kata Menlu.

Presiden didampingi Ibu Iriana Joko Widodo telah mengikuti Reception and Cultural Performance. Seluruh kegiatan pertemuan G20 dipusatkan di Hotel Regnum Carya Antalya Turki.

Rencananya, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo akan kembali ke tanah air Minggu malam pukul 23.30 WS dan tiba di Halim Perdanakusuma pada Senin, (16/11/2015) pukul 19.30 WIB. (ant/den/dop)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs