Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kembali menggelar agenda tahunan festival media sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun AJI ke-21. Festival media kali ini merupakan yang keempat kalinya setelah sebelumnya digelar di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
Suwarjono, Ketua Umum AJI dalam keterangan persnya, Sabtu (14/11/2015) mengatakan, festival media yang mengambil tema “Cerdas Memilih Media” ini digelar di Kampus Unika Atmajaya yang berada di Jl. Jenderal Sudirman No 51, Jakarta, mulai tanggal 14-15 November 2015, dengan peserta festival dari kalangan media, mahasiswa, masyarakat umum dan anggota AJI dari berbagai kota di Indonesia.
Festival media juga akan berisi aneka talkshow dan workshop diantaranya, “Menjadi Presenter” bersama Najwa Shihab dan Aiman; Monetize Your Video; Kelas Menulis Blog; Berkembang Bersama E-Commerce; Drone Journalism; Menulis Kreatif bersama Okky Madasari; Kelas Menulis Opini; Kelas Dokumenter Kreatif; Fotografi Menggunakan Gadget; Penggunaan Open Data dalam Peliputan Investigasi; dan Monetizing Online Media.
Sedangkan untuk tema diskusi antara lain, Masa Depan Media dan Nasib Jurnalis, Keamanan di Era Digital dan Ancaman terhadap Privasi dan Tantangan Kode Etik di Era Digital.
Selain itu juga digelar aneka perlombaan diantaranya, Lomba Jurnalis Cilik, Lomba Photo on Location, Lomba Stand Up Comedy, Lomba Menulis Kreatif “Mana Indonesiamu”, Lomba Penulisan Online Pers Mahasiswa, Apresiasi Jurnalis Jakarta, dan Stan Terbaik untuk AJI Kota.
Acara festival media ini terbuka untuk umum dan gratis. Sebagian besar acara dilaksanakan secara paralel dalam ruangan terpisah.
Menurut Suwarjono, festival media tahun ini sengaja memilih tema “Cerdas Memilih Media” karena menyadari berjibunnya informasi yang datang kepada publik melalui berbagai platform dan beraneka perangkat. Isi informasi yang tersedia saat ini sangat beragam, dengan kredibilitas sumber juga berbeda-beda. “Melaui festival media ini, AJI berharap masyarakat semakin cerdas memilih sumber informasi, bisa memilih mana yang berdasarkan fakta dan yang bukan,” kata dia. (fik)