AKP Llily Djafar Kabag Humas Polrestabes Surabaya mengatakan, hingga tiga hari ini satu dari dua tahanan narkoba yang kabur pada Selasa dini hari kemarin belum berhasil tertangkap. Lily mengaku, saat ini tim Polrertabes sedang berupaya mencari satu tahanan ini dan belum mengetahui tempat persembuyiannya.
“Kalau sudah tahu sampai dimana dia (satu tahanan, red) pasti kita bisa menangkap. Kita masih cari mudah-mudahan bisa tertangkap,” ujarnya dihubungi suarasurabaya.net Jumat (13/11/2015).
Akibat kejadian kaburnya dua tahanan ini, kata AKP Lily, saat ini Polrestabes telah berbenah untuk memperketat penjagaan tahanan. Selain itu penambahan CCTV juga sedang dikerjakan.
“Penambahan anggota jaga. Pada waktu jam tahanan harus ada anggota Polwan dan PNS yang membantu jaga. Kalau yang laki-laki ya laki-laki kalau blok perempuan yan dijaga perempuan,” katanya.
Untuk skema penjagaan, kata Lily, dilakukan setiap hari Senin sampai Jumat dijaga per blok. Jumlah pembesuk maksimal 50 orang. “Jadi, dari 200 lebih tahanan, tiap hari ada yang besuk cuma diperbolehkan lima puluh orang,” kata Lily.
Sekadar diketahui, Alfian Santoso dan Doni Susanto dua tersangka kasus narkoba Polrestabes Surabaya, Selasa 10 November dinihari kabur dari sel tahanan. Kedua tersangka berhasil kabur dari dalam sel tahanan, setelah berhasil memotong teralis besi ventilasi yang ada di dalam kamar mandi dengan gergaji besi.
Tahanan ini memotong teralis bersamaan turunnya hujan deras, agar tidak terdengar suaranya. Setelah itu, kedua tersangka kemudian turun di sekitar taman dan kolam di samping ruang kerja Resmob. Satu tahanan bernama Doni berhasil ditangkap kembali hari Selasa kemarin di rumahnya di kawasan Peneleh.
Ketika dikonfirmasi darimana dua tahanan itu mendapatkan gergaji besi, AKP Lily belum bisa menjawab karena masih diselidiki. “Masih dilakukan pendalaman siapa yang dapatkan gergaji dan darimana gergaji besi itu,” katanya.(bid/ipg)