Sabtu, 23 November 2024

Aktivitas Vulkanik Gunung Bromo Meningkat, Masyarakat Diimbau Hati-Hati

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan

Aktivitas vulkanik Gunung Bromo mengalami peningkatan sejak 30 Oktober 2015 dan kini mulai mengeluarkan aroma belerang dengan asap putih yang berubah kelabu.

“Berdasarkan hasil pantauan petugas pos pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gempa tremor amplitudo tercatat mencapai tiga milimeter (mm) pada Kamis sore,” kata Ahmad Subhan petugas pantau Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dalam rilis yang diterima Antara, Kamis (12/11/2015) seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan, gempa tremor amplitudo tercatat mencapai tiga milimeter (mm), padahal pada beberapa waktu sebelumnya hanya sekitar 0,5 mm. Secara visual, asap kawah Gunung Bromo mulai berubah dari warna putih menjadi kelabu dengan ketinggian 100 meter sampai 150 meter menuju arah barat daya.

“Hasil pantauan kami, aktivitas kegempaan Gunung Bromo mengalami peningkatan signifikan. Gempa tremor dengan amplitudo maksimum 3 mm terjadi di perut Gunung Bromo, padahal sebelumnya hanya sekitar 0,5 mm,” ujarnya.

Menurut Ahmad Subhan, meski aktivitas vulkanik mengalami peningkatan, namun status Gunung berapi setinggi 2.329 mdpl itu masih Waspada level dua dengan jarak aman sejauh 1 KM dari pusat kawah.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pihaknya mengimbau agar masyarakat dan wisatawan waspada dan berhati-hati. Hal ini untuk mengantisipasi potensi terjadinya peningkatan semburan abu material vulkanis yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Petugas PVMBG dan pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah memasang sejumlah papan pemberitahuan perihal peningkatan aktivitas vulkanik di sekitar pintu masuk menuju gunung bromo. Masyarakat dan wisatawan kami imbau untuk waspada dan berhati-hati,” ujarnya.

Di sisi lain, salah seorang wisatawan asal Surabaya, Ahmad Rizky, juga merasakan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo, namun peningkatan aktivitas ini justru menjadi daya tarik tersendiri atas keindahan Gunung Bromo.

“Saat terjadi erupsi pada tahun 2010, Gunung Bromo justru menunjukkan keindahannya. Semburan asap tebal bercampur abu vulkanik meski cukup mengganggu tetapi tidak membahayakan,” tandasnya.(ant/dop)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs