Sabtu, 23 November 2024

KRI Sultan Iskandar Muda 367 Akhirnya Kembali ke Indonesia

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Pengalungan rangkaian bunga kepada awak KRI Sultan Iskandar Muda. Foto: Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaiman.

Setelah lebih dari satu tahun sejak diberangkatkan dari tempat yang sama, Dermaga Madura Koarmatim Ujung, Surabaya, pada tanggal 10 Oktober 2014, Selasa (10/11/2015) KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 kembali ke Home Base.

Kedatangan Duta Bangsa yang selesai melaksanakan misi sebagai Pasukan Perdamaian di bawah bendera PBB disambut Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M.A.P., Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, S.Sos., M. Si. , para Pejabat Utama Koarmatim, Ketua Daerah Jalasenastri Armatim Ny. Ina darwanto dan jajaran Pengurus Inti Daerah Jalasenstri Armatim serta sanak keluarga dan kerabat.

KRI SIM-367 memulai misi Maritime Task Forces (MTF) TNI Konga XXVIII-F/United Nation Interm Force In Lebanon setelah dilepas secara resmi oleh Pangarmatim pada saat itu Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, S.E.,. Misi ini adalah misi kedua kalinya yang diemban oleh KRI SIM-367 setelah sukses menjalankan misi yang sama pada tahun 2011 lalu.

KRI SIM-367 merupakan satu diantara KRI yang dimiliki oleh Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim dan dikomandani oleh Letkol Laut (P) I Gusti Putu Alit Jaya sekaligus menjabat sebagai Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL. Dalam misinya ini, KRI SIM-367 membawa 1 buah Helikopter BO NV 410 dari Puspenerbal Juanda, 100 personel dengan rincian 88 personel pengawak KRI SIM-367, Pilot dan Kru Helly sebanyak 7 personel, Perwira Kesehatan/Dokter, Kopaska, Penyelam, Perwira Intelejen, serta Perwira Penerangan masing masing satu personel.

Dalam menjalankan misi perdamaian, KRI SIM-367 berada di bawah mandat PBB yang bertanggung jawab untuk mendukung Angkatan Laut Lebanon dalam mengawasi perairan teritorial Lebanon, mengamankan garis pantai dan mencegah masuknya senjata illegal atau materi yang berhubungan dengan hal tersebut lewat laut ke Lebanon. MTF dibentuk berdasarkan permintaan dari pemerintah Lebanon (PM Siniora) dan berada dalam mandat Dewan Keamanan PBB, Resolusi 1701 (2006).

Diakhir masa tugasnya, dalam pelayaran kembali ke Indonesia KRI SIM-367 juga melakukan misi diplomasi terhadap negara-negara yang disinggahi.

Hal ini senada dengan amanat yang disampaikan oleh Pangarmatim dalam sebuah upacara penyambutan yang berlangsung secara sederhana di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya.

Dalam amanatnya, Pangarmatim juga menyampaikan rasa bangga serta penghargaan yang tinggi kepada seluruh prajurit yang terlibat dalam misi MTF TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL.

Selama bergabung dengan MTF UNIFIL, KRI SIM-367 telah mengukir berbagai prestasi yang membanggakan sehingga mendapat penghargaan antara lain berupa penganugerahan UN Medal and Certificate, Medal CISM (Comite International Sport Military), Belgia Medal, Italian Medal, LAF (Lebanon Armed Forces-Navy) Medal, serta Satya Lencana Shanty Dharma dari Presiden Republik Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, seperti dilansir dalam siaran persnya untuk suarasurabaya.net, Selasa (10/11/2015) juga dilaksanakan pengalungan bunga oleh Ketua Daerah Jalasenstri kepada komandan KRI.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs