Sabtu, 23 November 2024

Tokoh Madura di Surabaya Dukung Rasiyo-Lucy

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Rasiyo di tengah-tengah para tokoh masyarakat Madura yang di Surabaya. Foto: Abidin suarasurabaya,net

Komunitas masyarakat Madura yang berada di Surabaya membulatkan tekad untuk mendukung pasangan nomor urut 1 Rasiyo-Lucy Kurniasari.

Dukungan itu ditandai dengan berkumpulnya para tokoh Madura dari 31 Kecamatan di Surabaya, di Rumah Haji Saloom Balongsari Selatan.

Rofii juru bicara masyarakat komunitas Madura mengatakan, Rasiyo layak didukung karena sebagai figur pemimpin yang peduli masyarakat pinggiran.

“Kami merasa Paklik Rasiyo mampu menyejahterakan masyarakat Surabaya. Kami yakin Paklik Rasiyo lebih hebat dari yang sudah ada. Mudah-mudahan Paklik Rasiyo luman terhadap rakyat kecil,” ujarnya usai silaturahim tokoh masyarakat Madura se-Surabaya, Rabu (4/11/2015).

Achmad Juri salah satu tokoh Madura mengatakan, pertemuan ini adalah langkah awal untuk menuju pertemuan lebih besar. Sebab, dalam waktu dekat, masyarakat Madura yang tinggal di Surabaya dan ber-KTP Surabaya akan berkumpul untuk menyampaikan dukungan ke Rasiyo-Lucy.

“Dalam waktu dekat, kami kumpulkan 10 ribu orang untuk dukung pak Rasiyo,” kata Juri.

Rasiyo calon walikota Surabaya nomor urut 1 dalam pertemuan itu mengatakan, tokoh masyarakat Madura yang ada di Surabaya sangat banyak hampir 25 persen.

“Ini sangat penting, saya mendekati tokohnya karena pasti nanti yang di bawahnya ikut. Karena tradisi masyarakat Madura itu hormat pada tokohnya. Kebetulan ada semua, termasuk Haji Saloom, Haji Juri, dan Haji Manan,” katanya.

Calon walikota dari Demokrat dan PAN ini berjanji akan memperhatikan nasib PKL yang mayoritas adalah warga komunitas Madura, agar terhindar dari penggusuran yang tidak manusiawi.

“Penggusuran itu harusnya bisa lebih manuasiawi. Tidak perlu dengan kekerasan,” katanya.

Untuk penataan PKL yang selama ini sudah dilakukan pemerintah sebelumnya, Rasiyo menilai masih belum efektif. Sebab, tidak ada studi kelayakan yang tepat sehingga sepi.

“Kita akan tata studi kelayakannya, kira-kira tempatnya yang strategis itu dimana,” katanya.

Sementara untuk rumah di pinggiran kali, Rasiyo akan berbicara dengan tokoh-tokohnya untuk mencarikan jalan keluar.

“Jika saya jadi walikota, saya akan kaji ulang persoalan bangunan liar. Karena mereka yang selama ini di pinggiran kali itu tidak salah, karena dulu mereka tidak dilarang saat mendirikan rumah di situ, Maka dari itu akan kita kaji ulang,” katanya.(bid/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs