Aliansi Pemuda Jatim meminta setiap pihak menjaga kesucian pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember 2015 yang akan datang.
Sucipto Koordinator Aliansi Pemuda Jatim menuntut agar para peserta dan penyelenggara pilkada menjaga keamanan, perdamaian, dan menghindarkan kegaduhan politik.
“Kami mengecam segala bentuk tindakan kekerasan dalam Pilkada. Jangan nodai dengan perilaku bejat, jangan kotori dengan kerusuhan. Mari kita jaga kesucian pesta demokrasi,” ujarnya dalam aksi di Taman Bungkul, Minggu (1/11/2015).
Sucipto menegaskan, masyarakat jangan mudah terpancing isu provokatif yang akan menimbulkan kerusuhan sosial. Masyarakat seharusnya tidak mudah terpancing adu domba politik sesaat.
“Masyarakat harus cerdas,” tegasnya. Namun, dia menekankan agar masyarakat memanfaatkan hak suaranya dan tidak menjadi golongan putih.
Tidak hanya itu, beberapa tuntutan lain yang diminta aliansi ini antara lain, meminta pasangan calon petahana tidak menggiring PNS atau mantan bawahannya agar memihak pasangan tersebut.
Selain itu, tuntutan lainnya adalah agar para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak mengerahkan massa untuk anarkis dengan melakukan tindakan melawan hukum.
“Tegakkan prinsip-prinsip demokrasi dalam pilkada. Kejujuran, bersaing secara sehat, dan taati segala peraturan yang sudah ditetapkan,” kata Sucipto.
Para pemuda ini juga menuntut tidak adanya money politics, dan meminta KPU dan Bawaslu melakukan fungsi dan tugasnya sebaik mungkin.
“Konsekuensinya, kalau ada calib kepala daerah yang terbukti curang, harus dibatalkan. Dan setiap pasangan calon harus siap menang dan siap kalah,” katanya. (den/dop/dwi)