Kelana Aprilianto Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jawa Timur terpilih membantah adanya perpecahan internal usai digelar Musyawarah Daerah (Musda) pada 20-21 Oktober 2015.
“Kami justru semakin solid dan sudah menggelar konsolidasi tingkat internal di kantor baru di Jalan Citandui pada Selasa (27/10/2015),” ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (28/10/2015).
Menurut dia, munculnya isu tak solidnya kader di Jatim merupakan salah satu upaya penggembosan terhadap partai sehingga pihaknya perlu mengantisipasi, salah satunya dengan mengumpulkan seluruh jajaran ketua dan sekretaris partai se-Jatim.
Ia juga mengingatkan ke seluruh kader kembali ke “rumah besar” Hanura untuk bersama mengawal kebesaran partai dan membuatnya tetap utuh, sekaligus menghadapi persiapan Pemilihan Umum Legislatif 2019.
Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan potensi dukungan legislator dari Partai Hanura yang tersebar di DPRD tingkat II, tingkat I maupun DPR RI.
Total terdapat 72 kader partai yang dipimpin Wiranto tersebut duduk di kursi wakil rakyat, rinciannya sebanyak 68 orang DPRD tingkat kabupaten/kota, dua orang di DPRD provinsi dan dua orang lainnya di DPR pusat.
“Kami mengoptimalkan kekuatan 72 wakil di DPRD dan DPR RI untuk kepentingan rakyat. Ini juga untuk modal kekuatan partai,” ucap politisi yang juga seorang pengusaha tersebut.
Kelana Aprilianto terpilih memimpin Partai Hanura Jatim setelah dalam Musda di Surabaya menggeser Soedjatmiko mantan Ketua DPD Hanura Jatim dan Warsito Sekretaris DPC Partai Hanura Surabaya.
Menurut Aries Sukoyono anggota harian DPD Hanura Jatim, kepemimpinan pemimpin baru diharapkan mampu membuat banyak perubahan dan gebrakan Hanura Jatim.
“Konsolidasi menjadi perlu untuk menggabungkan kekuatan dukungan pengurus baru dengan pengurus lama,” katanya.(ant/iss/ipg)