Nurwiyatno Penjabat (Pj) Wali Kota Surabaya menargetkan serapan APBD Surabaya mencapai minimal 85 persen pada akhir tahun 2015.
Meski menarget serapan yang cukup besar, Nurwiyatno tetap berharap realisasinya jauh di atas minimal. Untuk itu dia memanggil dan meminta beberapa SKPD yang dianggap masih memiliki serapan rendah.
“Ada beberapa SKPD yang saya panggil. Dua SKPD. Bisa enggak memacu serapan itu?” ujarnya kepada wartawan usai mengambil sumpah janji PNS, Selasa (27/10/2015).
Salah satu SKPD yang belum optimal dalam serapan anggaran itu adalah Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya.
Nurwiyatno menjelaskan, serapan anggaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan kurang karena masih terhalang pembayaran pembebasan lahan.
“Di daerah Wiyung ada beberapa titik yang belum dibebaskan, jumlahnya lumayan besar. Itu karena harus ada Appraisal baru,” kata Nurwiyatno.
PJ Wali Kota juga mengaku heran dengan adanya proyek-proyek yang sudah dilelang dan memasuki tahap pelaksanaan, namun tiba-tiba warga menolak.
“Pada saat kesepakatan bersama, warga sudah setuju, tapi pada saat pelaksanaan, tiba-tiba warga menolak. Saya juga menanyakan ini, kok bisa?” ujarnya.
Evaluasi serapan anggaran masing-masing SKPD, kata Nurwiyatno, masih terus dilakukan. Hingga Jumat lalu, seluruh serapan anggaran keuangan rata-rata SKPD sudah mencapai 59 persen.
Sedangkan serapan anggaran proyek fisik, menurutnya, sudah ada yang mencapai 70-80 persen. “Itu karena fisik proyek sudah selesai, tapi uangnya belum diambil,” ujarnya. (den/ipg)