Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan telah menyiapkan tujuh tempat untuk menangani dan mengevakuasi korban kabut asap dari Kalimantan Tengah.
“Sudah ada tujuh tempat yang dipersiapkan, salah satunya adalah asmara haji yang bisa menampung sekitar 700 warga,” kata Tarmizi A. Karim Inspektur Jenderal Kemendagri di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (26/10/2015) seperti dilansir Antara.
Hal tersebut, ia sampaikan di sela rapat pemutakhiran data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (TLHP) penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2015.
Ia juga menyatakan di tujuh tempat evakuasi tersebut nantinya dilengkapi dengan penjernih air dan udara serta pendingin udara.
“Saat ini kami juga sedang koordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan dalam tahap awal mungkin sekitar 200 warga yang akan datang dari Kalteng dan diprioritaskan bayi dan anak-anak yang rentan terkena ISPA, namun ini belum diputuskan lebih lanjut,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa bukan berarti di Kalimantan Selatan bebas dari asap namun di Kalimantan Selatan lebih rendah kadar pencemaran udaranya dibandingkan di Kalimantan Tengah.
“Jadi, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kalteng sudah di atas 200 tetapi di Kalsel masih di bawah 200,” tuturnya.
Sebelumnya, Luhut Pandjaitan Menkopolhukam menyatakan terdapat dua mekanisme evakuasi terhadap warga yang terkena dampak kabut asap di beberapa provinsi di Indonesia.
“Ada dua mekanisme, pertama, mereka (warga) bisa tetap tinggal dengan ruangan di rumah mereka yang diberi penjernih udara dan air,” katanya di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Menurut Luhut, apabila mekanisme pertama tidak efektif, maka akan dilakukan evakuasi kedua dengan memindahkan warga ke kota lainnya yang lebih aman dari kabut asap.
“Misalnya, warga yang terkena dampak di Palangkaraya, Kalimantan Tengah akan dipindahkan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan,” tuturnya.
Ia menyatakan kapal TNI juga sudah disiapkan untuk membantu menangani dan mengevakuasi korban kabut asap tersebut.
“Tiga disiapkan di Kalimantan dan tiga lagi di Sumatera serta ada satu kapal rumah sakit kalau nanti dibutuhkan. Kami sudah membuat rencana berlapis untuk proses evakuasi ini,” kata Luhut. (ant/dwi)