Sabtu, 23 November 2024

Mahasiswi Surabaya Ingin Para Paedofilia Dihukum Mati

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Aksi para mahasiswi-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam memprotes para pelaku paedofilia. Foto: Dodi suarasurabaya.net

Puluhan mahasiswi PG-Paud dan Bunda Paud Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) melakukan aksi membakar sosis dan terong sebagai wujud protes keras terhadap para pelaku kekerasan seksual terhadap anak (paedofilia).

“Sosis dan terong ini diibaratkan sebagai (maaf) alat vital yang dalam hal ini kurang ajar terhadap korbannya. Ini kami goreng semua sebagai bentuk kekesalan kami terhadap orang-orang pedofilia itu,” kata Vitis Indra salah seorang mahasiswi kepada wartawan, Jumat (23/10/2015) di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Selain itu, Vitis sebagai perwakilan mahasiswi mengatakan, para mahasiswi sangat setuju kalau para paedofilia ini tidak hanya dikebiri saja, namun dihukum seberat-beratnya bahkan hingga diberi hukuman mati.

“Tidak hanya dikebiri saja kalau menurut saya, harus dikucilkan dibuang ke pulau-pulau tertentu atau bahkan dipenjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati juga. Kan kadang sampai ada yang punya korban sampai 60 orang, kami geregetan. Apalagi korban itu kan mengalami trauma yang panjang. Trauma tidak hanya satu dua tahun, tapi bisa seumur hidup,” ujar dia.

Sementara itu, menurut Ratno Abidin Kaprodi PG-Paud Universitas Muhammadiyah Surabaya, persoalan paedofilia ini tidak boleh ditangani oleh pemerintah saja. Namun, dibutuhkan tanggung jawab yang besar bagi orang tua untuk menjaga anak-anaknya dari para paedofilia.

“Saya mengimbau kepada para orang tua untuk benar-benar menjaga betul anaknya. Sebab selama ini para pelaku kekerasan seksual terhadap anak-anak adalah orang-orang terdekatnya sendiri,” ujar dia. (dop/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs