Puluhan siswa SMKN 12 Surabaya, sejak Kamis (22/10/2015) petang mengalami kesurupan.
Abdul Rofiq Kepala Sekolah SMKN 12 Surabaya mengatakan, sebenarnya saat pukul lima sore, para siswa sudah diingatkan agar menghentikan kegiatan tapi tetap pelatihan.
”Magrib ada yang kesurupan satu, terus bertambah terus. Ini latihan untuk tugas akhir tari. Karena dalam ujian nanti harus membuat karya, dan masing-masing punya kelompok,” kata dia kepada suarasurabaya.net Jumat (23/10/2015).
Sari Mustikawati salah satu siswa kelas XI menceritakan, kesurupan bermula, saat ada kegiatan latihan tari.
“Waktu itu pas Maghrib, tiba-tiba ada satu anak namanya Arum Trianingsih terjatuh dan seperti berbicara sendiri. Arum mengaku dibisiki oleh suara yang menawarkan bantuan untuk menyelesaikan ujian seni budaya ini, tapi Arum menolak dan menjerit-jerit,” katanya.
Sari menceritakan, setelah satu temannya kesurupan langsung merembet ke 6 temannya yang lain. “Satu kelompok tari ada 10 siswa, yang tujuh mengalami kesurupan,” katanya.
Setelah peristiwa di ruang Tari 41-43 itu, kesurupan mulai menjalar ke semua siswi jurusan lain yang sedang berlatih kesenian untuk ujian kenaikan kelas.
“Tadi malam ada sekitar 30 anak,” katanya.
Melihat semakin parah kesurupan menimpa siswinya, Wiwi Eko Kepala Kompetensi Karawitan yang kebetulan masih ada di Sekolah langsung memulangkan semua siswa.
“Awalnya memang satu orang di lingkungan studio tari. Setelah memanggil paranormal ada arahan untuk dijauhkan dari lokasi itu biar tidak menular. Tapi, setelah dibawa ke lapangan gedung artistika, ternyata para siswa yang di sana juga kesurupan,” katanya.
Kesurupan kembali terjadi pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB. Kesurupan hari ini lebih banyak dan semakin meluas. Siswa jurusan tari ada 25 yang kesurupan, jurusan teather ada 10 siswa dan Karawitan 3 siswa. Melihat kesurupan semakin meluas, para siswa kemudian dipulangkan lebih awal pukul 10.00 WIB. (bid/rst)
Teks Foto:
– Abdur Rofiq Kepala Sekolah SMKN 12 Surabaya saat ikut menangkan salah satu siswi yang mengalami kesurupan. Foto: Abidin suarasurabaya.net