Angin puting beliung melanda Sampang, Madura, Jawa Timur, dan menyebabkan tiga bangunan di Desa Gunung Kesan rusak parah.
“Kejadiannya, sekitar pukul 15.00 WIB tadi sore, dan tidak ada korban jiwa dalam musibah itu,” kata Akhmad Fauzan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang, Jumat (16/10/2015) petang.
Dari tiga bangunan yang rusak itu, dua diantaranya rumah warga, dan satu bangunan lagi merupakan gudang penimbunan genteng milik warga setempat.
Fauzan menjelaskan, bangunan rumah warga yang rusak itu milik Nurawi (50) warga Dusun Gunung Barat, Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang.
Saat ini, katanya, BPBD bersama polisi dan TNI dari Koramil Karang Penang sedang membantu warga mengumpulkan puing-puing bangunan rumah warga yang berantakan akibat musibah itu.
Saat kejadian, cuaca di Kecamatan Karang Penang memang terlihat mendung dan gerimis.
“Kejadiannya berlangsung cepat dan hanya dalam hitungan menit,” terang Fauzan seperti dilansir Antara.
Untuk menghindari terjadinya kebakaran, pihak PLN untuk sementara memutus aliran listrik ke dua rumah warga yang rusak akibat bencana angin puting beliung itu.
Demikian juga aliran listrik menuju gudang penyimpanan genteng yang juga rusak diterjang angin puting beliung.
Fauzan menjelaskan, belum diketahui kerugian materiil akibat musibah itu, karena hingga kini masih dilakukan pendataan.
Namun berdasarkan perkiraan sementara, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
“Untuk sementara, kepala keluarga yang rumahnya rusak parah itu, numpang di rumah tengganya, dan kami akan mengusulkan ke Dinas Sosial agar para korban ini segera mendapatkan bantuan,” kata Akhmad Fauzan.
Angin puting beliung ini merupakan kali kedua selama musim kemarau di Pulau Madura, Jawa Timur.
Pada 15 September 2015, puting beliung juga melanda Kabupaten Pamekasan dan menyebabkan sebuah rumah warga rusak ringan.
Lokasi kejadian di Dusun Talangi, Desa Tagengser Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kerugian materiil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.(ant/iss/ipg)