Cicipi Kimbab dan Pakai Hanbok Tak Perlu ke Korea, Cukup di Hangeul Day

Memperingati Hangeul Day yang ke 569 tahun, merupakan hari besar Korea yang saat ini menjadi hari libur nasional sebagai peringatan penciptaan huruf yang dilakukan Raja Sejong. Di Korea peringatan dilaksanakan setiap tanggal 9 Oktober.

Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya pada Jumat (16/10/2015) menggelar perayaan itu dengan mengundang expatriat asal Korea. Serta menampilkan beberapa jenis kuliner khas Korea seperti Kimbab, Songpyeon, Japchae serta Sikhye.

“Sikhye adalah minuman tradisional Korea yang dibuat dari Beras difermentasikan dengan tepung ragi. Rasanya hangat. Ini adalah satu di antara minuman tradisional Korea yang juga kami tampilkan dalam Hangeul day,” terang Dra. Liliek Soelistyo Direktur King Sejong Institute UK Petra Surabaya.

Bertempat di atrium gedung Radius Prawiro, beberapa both ditampilkan untuk mempergelarkan aneka kuliner tradisional. Juga tersedia sarana untuk pengunjung mencoba menulis huruf tradisional di atas selembar kertas putih dengan kuas dan tinta khusus.

Pada pojok kaligrafi tersebut, pengunjung dipersilahkan menuliskan namanya sendiri kemudian oleh expatriat Korea akan dituliskan di atas kertas putih atau kipas dengan menggunakan tinta khusus.

Kepada para pengunjung dipersilakan mencicipi kuliner khas Korea secara cuma-cuma sembari mendengarkan permainan Danso atau seruling khas Korea yang terbuat dari bambu. Yang tidak kalah menarik adalah tersedianya both foto dengan pakaian tradisional Hanbok.

Hwang Jung Mee dan Cho Youn Chu memainkan Danso di hadapan sejumlah pengunjung yang sebagain besar adalah mahasiswa dan mahasiswi UK Petra Surabaya.

“Hari ini kami menggelar Hangeul Day dengan menampilkan beragam kuliner Korea, juga kesenian tradisional Korea. Kami berharap masyarakat mengenal dan menyukainya,” ujar Cho Youn Chu pada suarasurabaya.net.

Sementara itu ditambahkan Ajeng Dyah Puspitasari Humas UK Petra Surabaya bahwa kegiatan Hangeul Day merupakan bagian dari pengenalan budaya Korea bagi mahasiswa UK Petra Surabaya.

“Agar mahasiswa UK Petra memiliki referensi tentang budaya Korea,” pungkas Ajeng.(tok/ipg)