HM Thoha Komisioner Pemantau Haji Indonesia mengatakan, pihaknya mengeluarkan dua rekomendasi setelah mengevaluasi tragedi Mina.
“Kita rekomendasikan agar pengamanan dari unsur TNI/Polri sebagai tambahan petugas haji karena ini ibadah yang menyangkut lapangan,” kata Thoha di sela-sela penerimaan Kelompok Terbang (Kloter) 10 di Asrama Haji Sudiang, Makassar seperti dilansir Antara.
Menurut dia, selain merekomendasikan penambahan petugas haji dari unsur TNI/Polri juga diminta agar petugas haji memperhatikan dan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan panitia.
Hal itu dimaksudkan untuk memperlacar kegiatan ibadah dan sekaligus untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Terjadinya insiden Mina itu, kan sebenarnya kita jadwalnya sore hari namun dilakukan pada pagi hari,” ujarnya.
Sementara itu, H Iskandar Fellang Kabid Penyelenggara Haji dan Umro (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel mengatakan, sebanyak sembilan jamaah haji asal Sulbar tidak kembali ke kampung halamannya karena meninggal di tanah suci.
Dari sembilan jamaah haji itu, delapan orang masuk daftar korban tragedi Mina. Sedang seorang lagi meninggal karena sakit.
“Jamaah Kloter 10 ini merupakan jamaah haji asal Sulbar keseluruhan, namun pada debarkasi ditambah dengan jamaah asal Gorontalo yang sebelumnya batal kembali ke Tanah Air karena sakit,” katanya. (ant/dwi)