Sutoto Yakobus Direktur Ciputra Surya Tbk meminta pihak Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk selalu membuka jalan penghubung milik Unesa yang dibangun Citraland untuk umum. Hal ini disampaikan utnuk menanggapi pernyataan Rektor Unesa mengenai pembaruan perjanjian kerjasama antara pihak Unesa dan Citraland.
“Pada saat kita mau bikin jalan itu, maksudnya bikin jalan umum permanen. Pada perjanjian pertama rencananya akan diserahkan ke Pemkot Surabaya, tapi ada kendala hukum sehingga tidak jadi diserahkan. Kemudian ada jaminan jalan itu dibuka untuk umum,” kata Sutoto Yakobus kepada Radio Suara Surabaya, Senin (12/10/2015) malam.
Sutoto juga mengaku bingung dengan permintaan Unesa untuk memperbarui penjanjian kerjasama sebab pihaknya telah menyelesaikan semua kewajibannya berupa pembangunan sejumlah fasilitas, termasuk kolam renang, dan pembangunan akses jalan menuju Unesa.
“Kita masih bingung apa yang harus ditinjau. Unesa kewajibannya cuma satu, bebaskan jalan itu untuk umum. Jalan itu kan memang mutlak untuk umum. Apalagi jalan itu sekarang masuk perencanaan tata ruang Kota Surabaya,” katanya.
“Kalau semisal yang diinginkan itu soal rambu, batas kecepatan, penerangan termasuk pengamanan, kami oke aja. Akan kami penuhi. Karena kami juga tidak pernah menolak bertemu dengan pihak Unesa. Setiap diundang pertemuan, kami selalu datang,” ungkapnya.
Sebelumnya, Prof. Dr. Warsono Rektor Unesa mengatakan perjanjian mengenai jalan tembus itu perlu direvisi. Menurutnya, Kemendikbud menilai perjanjian tersebut cacat hukum karena belangsung “selamanya”.
“Secara hukum, jalan itu milik Kementerian Pendidikan. Kami sudah mengundang Citraland. Dari sisi bisnis saling menguntungkan, tapi dari sisi legalitas harus dibenahi,” kata Rektor Unesa.(iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
