Barang elektronik masih belum bisa mengalami penurunan harga kendati nilai tukar rupiah mulai menguat terhadap dolar AS.
Steven Richard, Sales and Event Strategy Hartono Elektronik mengatakan, pelaku bisnis elektronik masih belum bisa menentukan sikap terutama terkait penurunan harga.
“Pertama karena kondisi makro bergejolak terus. Kedua, dari sisi inventoris, kurs dolar yang pertama di kisaran Rp13 ribuan. Bahkan untuk kembali ke term awal, disparitasnya masih cukup lebar,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (7/10/2015).
Menurutnya, saat ini pergerakan kurs dolar sedang mencari titik keseimbangan baru di atas Rp14.000. “Angka ideal untuk bisnis elektronik di Rp13.500. Tapi kelihatannya itu susah tercapai karena kita sudah sempat seat di angka Rp14.700,” katanya.
Meski dinilai bersifat sementara, kata Steven Richard, secara kontribusi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih bisa membuat pengusaha elektronik bertahan di margin tertentu.(iss/ipg)