Rencana adanya penurunan harga BBM sekecil apapun akan membawa efek besar pada ekonomi retail.
Abraham Ibnu Pemerhati Retail mengatakan, disparitas harga barang yang tinggi salah satunya karena harga BBM dan semoga minyak mentah di luar negeri terus turun.
“Ini akan sangat bagus untuk sektor retail. Semester pertama bisnis retail tidak mencapai 40 persen dari target. Sekarang inipun tidak menca[ai target yang diharapkan meski agak terdongkrak dengan lebaran sesion. Saya lihat harga BBM menjadi pemicu lesunya daya beli masyarakat,” kata Abraham pada Radio Suara Surabaya.
Untuk kelas menengah atas, lanjut dia, barangkali efek ini tidak terasa tapi bagi sektor ke bawah pengaruhnya sangat besar meskipun angka turunnya kecil.
“Mindset kita selalu mengatakan ada kejutan-kejutan dari pemerintahan Jokowi. Tapi pengaruh ekonomi dunia, pengaruh dolar sangat terasa bagi bisnis retail kita,” ujar dia.
Dengan rencana penurunan harga BBM ini, lanjut dia, sama dengan memberi sedikit nafas bagi sektor retail.
Saat ini banyak peraturan-peraturan yang harus diubah sehingga fleksibilitas sektor riil ini bisa berjalan. Sektor riil ini padat karya yang sama dengan pabrik rokok karena pertumbuhannya bisa dirasakan banyak masyarakat. (dwi)