Syaifuddin Zuhri Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Risma-Whisnu mengaku tak ambil pusing menanggapi belum dicetaknya alat peraga kampanye oleh KPU Kota Surabaya.
Syaifuddin bahkan kalau pun APK tidak jadi dicetak, karena ada pasangan calon nomor 1 yang belum menyetor, maka Tim pasangan calon nomor 2 tidak akan membebani APBD.
“Kalau calon nomor 1 tidak menyetor, maka kami tidak menyetor. Kami dari Calon nomor 2 tidak akan membebani APBD. Kami tidak nyetor kalau tim calon nomor 1 tidak nyetor,” katanya dihubungi suarasurabaya.net, Senin (5/10/2015).
Syaifuddin juga mengakui jika pihaknya belum menyetorkan desain Bahan Kampanye (BK) karena menunggu calon nomor 1 menyetor.
“Kita belum menyetorkan untuk bahan kampanye. Kita menunggu calon nomor 1. Karena yang untuk APK kita diawal sudah menyetorkan lebih dulu,” katanya.
Pihak Risma-Whisnu, kata dia, sebenarnya tidak terlalu menganggap rumit persoalan ini. Karena pihaknya telah menyiapkan desain sejak jauh hari. Hanya saja, dia berharap proses menyetorkan desain baik APK maupun BK itu secara bersamaan.
“Kalau nyetor bareng itu biar bisa segera dicetak oleh KPU. Kalau setor tidak bareng, KPU percuma tidak bisa lakukan produksi,” katanya.
Diketahui, meski masa kampanye Pilwali 2015 sudah berjalan 9 hari, tapi APK belum juga tercetak dan terpasang. KPU Surabaya beralasan, masih menunggu desain dari kedua pasangan calon.
Sampai saat ini desain APK berjenis spanduk masih menunggu milik pasangan calon Rasiyo-Lucy yang belum direvisi. Sebab, menurut rekomendasi panwas, desain APK Rasiyo-Lucy yang menampilkan gambar Soekarwo Gubernur Jawa Timur harus direvisi.(bid/ipg)