Hariyono Kepala Desa Selok Awar-awar mengaku tidak pernah menyuruh tim pendukungnya untuk melakukan pembunuhan terhadap Salim Kancil aktivis penolak tambang. Hal ini disampaikan oleh Irjen Pol Anton Charliyan Kadiv Humas Mabes Polri usai menemui tersangka di Mapolda Jatim.
“Saat saya tanya kenapa melakukan pembunuhan? Dia mengaku tidak menyuruhnya dan itu inisiatif tim pendukungnya. Kalau soal tambang illegalnya dia (Hariyono, red) memang mengakui. Makanya ini masih kita kait-kaitkan antara satu keterangan dengan keterangan lainnya,” ujar Anton, Minggu (4/10/2015).
Mendengar pengakuan Hariyono tersebut, pihak kepolisian saat ini masih mendalami kembali. Apakah ada aktor intelektual lainnya. “Makanya saya memberikan support dan minta kepada penyidik yang menangani agar terus dikembangkan,” ujar Anton.
Saat menemui Hariyono, Anton mempertanyakan apakah ada dendam pribadi terhadap para korban (Salim Kancil dan Tosan, red) tersebut. “Dia (Hariyono, red) mengaku tidak ada dendam,” ujar dia.
Anton memastikan bahwa kasus ini akan didalami oleh pihak kepolisian dan akan diusut hingga tuntas. Sebab, itu merupakan perintah langsung dari Presiden dan Kapolri.
“Saya hanya ingin memberikan support kepada penyidik, agar terus dikembangkan sampai ke akar-akarnya. Ini merupakan instruksi langsung dari beliau (Presiden dan Kapolri, red),” kata dia. (bry/dop/dwi)