Indonesia terkenal sebagai negeri yang kaya akan daerah-daerah wisata yang elok nan mempesona. Tidak terkecuali Jawa Timur, yang mempunyai tempat-tempat wisata yang indah-indah seperti Gunung Bromo, Kawah Ijen, dan Pantai Klayar.
Namun sayang, akses-akses jalan menuju tempat wisata di Indonesia hingga kini sebagian besar masih dibawah standar. Menurut Bambang Hermanto Direktur Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata (LSUP), mengatakan buruknya akses menuju tempat wisata akan berdampak pada tersendatnya perekonomian masyarakat.
“Di tempat-tempat wisata pasti banyak orang yang jualan. Ada restoran, warung, kafe, supplier makanan dan minuman. Kalau akses jalan dikelola dengan bagus, itu kan luar biasa pergerakan ekonomi masyarakat. Kalau akses jalan tidak bagus, ya itu jadi masalah. Perekonomian pasti tidak akan bergerak dengan maksimal,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (3/10/2015).
Menurut Bambang, pemerintah harus memberikan anggaran untuk memperbaiki akses jalan menuju tempat wisata. Selama ini, anggaran pemerintah hanya fokus terhadap sisi promosi tempat wisatanya saja.
“Pemerintah lupa kalau infrastruktur jalan tidak dibenahi maka dampaknya tidak bagus. Kurang bagus lah. Pemerintah hanya fokus terhadap anggaran promosi. Kalau sudah dipromosikan tapi kalau ternyata infrastruktur tidak memadai kan kurang maksimal itu. Infrastruktur juga penting untuk narik investor. Tapi perbaiki dulu infrastrukturnya, sebelum narik investor,” ujar dia.
Bambang mencontohkan, di Surabaya ada contoh nyata bagaimana tempat wisata akses jalannya tidak bagus. “Lihat mangrove itu, itu kan jelek jalannya. Jalannya tidak sebagus yang kita harapkan,” katanya. (dop/ipg)