Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS) laporkan Aschta Boestani Tajudin Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) atas dugaan penggelapan aset milik PTFSS.
Aulia Rachman Kuasa Hukum PTFSS mengatakan, dugaan penggelapan dan pengrusakan aset PTFSS sebagai pengelola lama KBS ini dilaporkan ke Polda Jatim pada Selasa (29/9/2015).
Laporan ke Polda Jatim itu bernomor LPB/1438/IX/2015/UM//SPKT Polda Jatim dengan pelapor R. Soedarto sebagai Sekretaris PTFSS.
“Banyak aset kami masih di sana. Seperti mobil ada kurang lebih 5-6 mobil operasional, seperti mobil Kijang dan Avanza. Entah sudah berapa lama STNK-nya mati,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Jumat (2/10/2015).
Selain itu Aulia juga mengklaim karyawan yang ada di KBS juga masih merupakan aset PTFSS. Sementara beberapa waktu lalu, lanjut Aulia, pihaknya sudah sempat berkomunikasi untuk mengambil berkas-berkas.
“Tapi kami belum masuk pun sudah dilarang oleh Bu Aschta,” ujarnya. Demikian juga perombakan kantor lama yang digunakan oleh PTFSS, katanya, juga tidak melalui izin dari perkumpulan.
Seharusnya perombakan apapun yang dilakukan oleh Plt Dirut KBS tersebut, ujar Aulia, harus mendapatkan izin dari PTFSS.
“Apalagi di dalam kantor itu banyak sekali berkas-berkas penting milik perkumpulan. Ada juga berkas surat tanah di Gondoruso, Lumajang,” ujarnya.
Mengenai hal ini, Aschta Boestani Tajudin tidak mau berkomentar lebih dulu. Alasannya, sampai hari ini dia belum menerima berkas laporan apapun.
“Saya tidak bisa berkomentar dulu, nanti kalau masalahnya A saya jawabnya B, apalagi saya masih di luar kota. Nanti kalau saya sudah di Surabaya kita akan ngobrol soal ini,” kata Aschta ketika dihubungi wartawan. (den/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
