Sabtu, 23 November 2024

Puji Jamaah Indonesia, Arab Akui Ada yang Salah Dalam Tragedi Mina

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Mustofa Ibrahim al Mubarok Dubes Arab Saudi di Jakarta menegaskan, tim investigasi badan otoritas Saudi sedang menyelidiki penyebab terjadinya tragedi Mina.

Apapun hasilnya akan disampaikan secara terbuka ke seluruh dunia. Arab Saudi akan bertanggung jawab kalau musibah itu akibat keteledoran aparat Saudi.

Namun Dubes membantah dituduh tidak melindungi keselamatan jutaan umat muslim yang datang ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji.

Arab saudi telah mengambil pelajaran musibah di terowongan Almuaisin Mina sekitar 21 tahun yang lalu yang menelan korban cukup banyak termasuk jamaah haji asal Indonesia.

“Agar kejadian yang memilukan itu tidak terulang, Arab Saudi telah membangun terowongan baru untuk memisahkan antara jamaah yang berangkat ke Jamarot dengan jamaah yang pulang setelah melaksanakan ritual melempar setan,” kata Dubes Arab Saudi dalam diskusi memotret tragedi Mina di kantor DPP PKB Jakarta, Kamis (1/10/2015) malam.

Agar jamaah haji tidak berdesakan dan nyaman beribadah, lokasi tawaf dan sai di Masjidil Haram diperluas dan dibuat bertingkat.

Demikian pula jamarot Mina, sekarang menjadi empat tingkat sehingga memudahkan jamaah haji yang akan melontar jumroh ula, usta dan akobah.

Namun upaya yang dilakukan pemerintah Arab Saudi ini tidak ada artinya apa-apa kalau tidak didukung kedisiplinan para jamaah sehingga musibah itu pun terjadi.

Melalui Duta Besarnya di Indonesia, Salman bin Abdul Aziz memuji kedisiplinan jamaah haji asal Indonesia.

Meskipun jumlahnya terbesar, mereka adalah jamaah yang paling tertib dibanding jamaah lain. Ini terlihat waktu tawaf, sai, wukuf maupun waktu melontar jumroh semuanya dilakukan dengan tertib dan tidak pernah menimbulkan masalah, puji Dubes Arab Saudi.

Jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia dalam tragedi Mina pada musim haji 2015 berjumlah 59 orang yang belum diketahui nasibnya 75 orang.

Soal korban yang belum teridentifikasi, pemerintah Saudi masih terus berkerja untuk mengenali identitas korban dibantu tenaga ahli dari beberapa negara termasuk Indonesia. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs