Rabu, 27 November 2024

Jemaah Haji asal Kediri Masih Hilang Pasca Tragedi Mina

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan

Seorang haji asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang bernama Djaspandi, warga Kecamatan Plosoklaten, sampai saat ini masih belum ditemukan pasca insiden Mina.

“Petugas masih mencarinya,” kata Paolo Jose Xemenes Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri di Kediri, Senin.

Ia mengatakan warga asal Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri itu belum kembali ke rombongan sejak tragedi Mina yang menyebabkan ratusan haji meningggal dan ratusan lainnya terluka, Kamis (24/9/2015).

Petugas pun belum bisa memastikan yang bersangkutan menjadi korban tragedi Mina, sebab sampai saat ini masih pencarian. “Pencarian akan dilakukan terus,” katanya seperti dikutip Antara.

Sesuai dengan jadwal, jamaah asal Kabupaten Kediri akan pulang ke Tanah Air pada tanggal 25 Oktober 2015, baik Kloter 61 ataupun kloter 62.

Setelah tiba di Tanah Air, nantinya akan singgah dulu di Asrama Haji, Surabaya, untuk pemeriksaan kesehatan, penerimaan koper besar dan air zamzam, serta pemeriksaan berkas-berkas lainnya.

Namun, jika pencarian pun masih belum membuahkan hasil, petugas dengan terpaksa akan pulang dulu. Jika kemudian yang bersangkutan ditemukan dalam keadaan sehat, nantinya akan dikoordinasikan untuk pulang dengan kloter berikutnya.

Selain terdapat jamaah yang masih hilang, jamaah yang wafat asal Kabupaten Kediri juga bertambah satu orang lagi, yaitu Asmuni asal Desa Pojok, Kecamatan Wates. Ia meninggal di rumah sakit, karena sakit yang dideritanya.

Secara total, jamaah asal Kabupaten Kediri yang meninggal tujuh orang, yaitu empat haji dari Kloter 61, Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo dan Siti Muanifah, asal Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Keduanya menjadi korban tragedi Mina.

Selain itu, haji lainnya yang meninggal dunia adalah Siti Malikah asal Desa Peh Kulon, Kecamatan Papar dan Asmuni.

Sementara itu, dari Kloter 62 terdapat tiga haji, yaitu Dewi Marokah dari Kecamatan Kunjang. Ia termasuk jamaah tertua asal kabupaten ini.

Korban lainnya adalah Abdul Hanan dan Sutiyah, warga Kecamatan Ngadiluwih.

Sedangkan, jumlah jamaah haji yang berangkat dari kabupaten ini mencapai 954 orang. Mereka berangkat menunaikan ibadah haji pada 14-16 September 2015.

Sementara itu, Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim yang sempat mengunjungi keluarga almarhum di Kabupaten Kediri mengatakan pemerintah akan berusaha untuk mencari jamaah yang sampai saat ini belum ditemukan.

Ia juga mengatakan secara total, di Jatim terdapat 10 haji yang meninggal dunia akibat tragedi Mina tersebut. Selain meninggal, masih terdapat sekitar 20 haji yang belum bisa dihubungi.

“Semoga, jamaah yang belum bisa dihubungi ini dalam kondisi sehat semua,” katanya. (ant/dop/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
27o
Kurs