Jansen Manangsang Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) mengatakan, serah terima hibah satwa harimau Sumatera ini untuk mengembangbiakkan satwa langka di Kebun Binatang Surabaya (KBS).
“Ini permintaan dari Ibu Wali Kota agar ada keturunan baru di KBS. Sebagai konservasionis, saya harus membantu hewan satwa yang genetis mulai turun untuk kita perbarui,” ujarnya di KBS, Minggu (27/9/2015).
Program perbaruan genetik untuk harimau Sumatera ini, perlu dilakukan karena semakin berkurangnya populasi harimau tersebut. Saat ini jumlah harimau Sumatera kurang lebih tinggal 400 ekor.
“Yang di Kebun Binatang, sudah luntur keasliannya. Yang kita berikan ini masih keturunan murni,” katanya.
Untuk hibah satwa ini, kata Jansen, pihaknya sudah melakukan MoU agar Taman Safari dan dan KBS sama-sama bisa menjadi pusat konservasi yang lebih maju. “Biar ada history yang baik,” katanya.
Jansen menjelaskan, keunggulan harimau Wira ini adalah keturunan asli dari indukan yang hidup di hutan liar. Wira lahir dari induk betina bernama Cicik, asli dari hutan, sementara indukan jantannya bernama Imron dari Taman Safari.
“Kita catat terus silsilahnya itu. Sekarang ini hanya KBS yang dapat bibit murni,” katanya.
Semenatara, Aschta Boestani Tajudin Plt Direktur Utama PDTS KBS mengatakan, dengan datangnya Wira, maka jumlah koleksi harimau Sumatera di KBS bertambah. Mulanya berjumlah 9 ekor, sekarang menjadi 10 ekor.
“Kita akan rawat dengan baik. Jumlah koleksi khsusus harimau Sumatera sekarang 10 ekor dengan 4 pejantan dan 6 betina,” katanya.(bid/iss)