Sabtu, 23 November 2024

Risma-Wisnu Tinggalkan Cara Kampanye Konvensional

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Kaos Wisnu Sakti Buana yang memuat tagline now and then hasil kreasi Tim Pemenangan Risma-Wisnu. Foto: dok. Denza suarasurabaya.net

Tim kampanye Risma-Wisnu memilih tidak lagi menggunakan cara konvensional seperti baliho atau spanduk dalam berkampanye. Mereka memilih cara yang lebih out of the box.

Didik Prasetyono Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Wisnu mengatakan, tim pemenangan Risma akan memanfaatkan crowdsourcing untuk menjaring ide kampanye.

“Kami akan melibatkan ide-ide terbuka dari publik lewat sosial media maupun gerakan kelompok yang bebas, sehingga ide-idenya out of the box,” katanya, Sabtu (27/9/2015).

Misalnya mengenai Alat Peraga Kampanye (APK). Didik mengatakan, ide untuk APK akan sangat berbeda dari yang pernah ada.

“Seluruh file master bahan peraga akan kami upload dalam google drive. Bisa di-download untuk dicetak dan dikreasikan bebas oleh siapapun, terutama bagi para relawan,” katanya.

Didik mengatakan, kepercayaan masyarakat akan menjadi modal utama kemenangan Risma-Wisnu dari berbagai segmen pemilih. Sebab itulah, crowdsourcing yang “kekinian” dipilih sebagai salah satu strategi kreatif kampanye Risma-Wisnu.

Crowdsourcing, adalah istilah untuk sebuah proses mendapatkan masukan ide atau konsep yang beragam, memanfaatkan partisipasi masyarakat.

Proses ini biasanya dilakukan secara online, mengandalkan internet sebagai perantara antara pengguna dengan khalayak ramai.

Konsep ini sesuai dengan pengembangan kota berbasis partisipasi masyarakat yang menjadi karya ilmiah Tri Rismaharini saat mendapatkan gelar doktor honoris causa dari ITS beberapa waktu lalu. (den/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs