Sabtu, 23 November 2024

Partisipasi Perempuan Indonesia di Tingkat Parlemen Masih Rendah

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Muhammad Natsir Menteri Ristek dan Dikti, saat mengisi seminar Kongres XV Fatayat NU. Foto : Bruriy suarasurabaya.net

Muhammad Natsir Menteri Ristek dan Dikti, mengatakan bahwa saat ini pemberdayaan dan partisipasi sosok seorang perempuan di Indonesia masih rendah. Meski jumlah penduduk perempuan di Indonesia 127 juta jiwa saat ini.

Menurut Muhammad Natsir, rendahnya pemberdayaan perempuan itu akibat dari banyaknya jumlah prempuan Indonesia yang buta huruf. Secara nasional, peringkat pertama perempuan buta huruf adalah NTB, kemudian Jawa Tengah, setelah itu Jawa Timur.

“Tingkat partisipasi wanita di parlemen masih rendah, hanya 18 persen,” kata Muhammad Natsir Menteri Ristek dan Dikti, di sela mengisi seminar Kongres XV Fatayat NU di Asrama Haji, Sabtu (19/9/2015) malam.

Terkait rendahnya partisipasi sosok perempuan, menurut Ida Fauziyah Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, mengaku kalau indeks partisipasi wanita Indonesia yang duduk parlemen memang masih 18 persen, dan tidak sesuai target yaitu 30 persen.

“Problem utamanya ialah masih rendahnya pendidikan kaum hawa yang berpengaruh pada pembentukan mental wanita agar berada di posisi sama dengan laki-laki. Karena itu pemberdayaan pendidikan jadi prioritas Fatayat, dalam Kongres XV Fatayat NU ini,” kata Ida Fauziyah Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU. (bry/dop)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs