Mahalnya harga ternak kurban seperti sapi dan kambing diperkirakan akan berpengaruh pada jumlah umat muslim yang akan berkurban pada hari Raya Idul Adha tahun ini.
Satu ekor sapi berukuran sedang di Jakarta harganya pada kisaran Rp15 juta sedangkan kambing antara Rp3-Rp4 juta. Atau naik 50 persen dibandingkan tahun lalu.
Prasetio Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengatakan, hasil monitoring ke wilayah dan cabang di seluruh Indonesia jumlah ternak kurban yang disiapkan LDII secara nasional turun sekitar 10 persen.
Untuk Idhul Adha tahun 2015 ini, LDII diperkirakan masih bisa menyiapkan sekitar 4000 ekor sapi.
Bagi LDII Idul Adha bukan sekadar potong sapi atau beli daging untuk sate tapi merupakan uji ketaqwaan di samping bermuatan nilai-nilai sosial. Karena itu bagi LDII tidak ada istilah tidak kurban karena harga sapi dan kambing mahal.
Kata sarjana lulusan ITB ini, kurban satu orang tidak harus dengan satu ekor sapi atau kambing.
Kalau tidak mampu bisa dilakukan secara patungan atau gotong royong. Hanya dengan Rp50 ribu sekalipun.
“Akadnya berkurban kemudian diimplementasikan dalam dimensi sosial. Dagingnya dibagikan kepada yang berhak,” kata Prasetio di kantor DPP LDII, Rabu (16/9/2015) tadi.
Dalam membagikan daging kurban, LDII tidak membedakan antara muslim dan non muslim.
“Contohnya di NTT dan Papua, sebagian besar daging kurban LDII diberikan kepada warga non muslim, tidak ada masalah,” kata Prasetio. (jos/dwi)
Teks Foto:
– Prasetio Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Foto: Jose Asmanu suarasurabaya.net