Sabtu, 23 November 2024

Jatim Kembangkan Transportasi Megapolitan Gerbangkertasusila Plus

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Pemerintah Jawa Timur tetapkan pembangunan transportasi megapolitan yang membentang dari Surabaya ke utara hingga Tuban, lantas Surabaya hingga ke Jombang, kemudian Surabaya ke Malang dan Surabaya ke timur hingga ke Probolinggo.

“Konsep ini merupakan bagian dari konsep transportasi kota Megapolitan Gerbangkertasusila plus,” kata Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur, Rabu (16/8/2015).

Secara nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah memang sudah ditetapkan Megapolitan Gerbangkertasusila, namun untuk Rencana Tata Wilayah Jawa Timur, Gerbangkertasusila yang terdiri dari Gresik, Bangkalan, Mojoerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan ditambah dengan greter Gerbangkertasusila yang ditambah hingga ke Malang, Probolinggo dan Tuban.

Sebagai langkah awal mewujudkan konsep transportasi Megapolitan Gerbangkertasusila plus ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini juga telah mengusulkan reaktifasi dua jalur kereta api yaitu dari Jombang ke Babat, serta dari Babat ke Tuban.

Jalur rel Jombang-Babat, harus segera dilakukan reaktivasi karena di Jombang saat ini berdiri kawasan industri baru dengan luas lahan mencapa 900 hektare.

Selama ini, distribusi barang dari kawasan industri di Jombang ke Tanjung Perak masih mengandalkan jalur jalan raya sehingga menambah kepadatan dan polusi jalan.

Dengan reaktivasi rel jalur Jombang-Babat, seluruh distribusi barang dari perusahaan di Jombang bisa dilakukan melalui jalur kereta dari Jombang ke Babat, lantas ke Lamongan, Gresik dan berakhir ke Teluk Lamong, Tanjung Perak.

“Begitu pula untuk reaktivasi jalur kereta Babat-Tuban juga harus segera dilakukan karena pertumbuhan industri di Tuban sangat pesat. Bahkan Semen Gresik di Tuban menjadikan jalur darat di kawasan ini selalu penuh dengan angkutan truk semen,” kata dia.

Wahid juga mengatakan konsep ini juga telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perkereta Apian dan kini mulai tahap perencanaan pembangunan.

Reaktivasi dua jalur rel sendiri diharapkan segera rampung sehingga jalur ini tidak hanya bisa digunakan untuk distribusi barang melainkan juga bisa digunakan untuk kereta penumpang yang rencananya memang akan didesain kereta listrik yang memutar dari Surabaya-Mojokerto-Jombang-Babat-Lamongan-Gresik-Surabaya.

“Ke depan pemerintah memang menempatkan kereta api sebagai tulangpunggung angkutan darat untuk meringankan beban jalan serta mengurangi polusi,” ujarnya.

Apalagi beban jalan di Jawa Timur saat ini sudah sangat tidak proporsional dimana pertumbuhan kendaraan mencapai 12,5 persen sedangkan pertumbuhan jalan hanya 1 persen. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs