Jumlah sumber mata air di seluruh wilayah Kabupaten Lumajang sesuai pendataan Dinas Kehutanan (Dishut) mencapai 370 titik. Selama musim kemarau yang berdampak kekeringan kali ini, seluruh sumber mata air yang ada mengalami penyusutan mencapai 30 persen.
Ir Imam Surjadi Kepala Dishut Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Selasa (15/9/2015), mengatakan, “Namun sumber mata air yang ada tidak sampai mengering. Bahkan, penyusutan ini termasuk kategori tidak terlalu ekstrem. Karena memang musim kemarau kali ini berkepanjangan dipicu sebagai dampak El Nino. Sehingga debit di sumber mata air pun menyusut karena cadangan airnya juga terus berkurang,” katanya.
Namun, masih kata Imam Surjadi, debit sumber mata air yang ada masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat guna melewati kekeringan kali ini. “Namun, untuk daerah-daerah tertentu di wilayah utara Lumajang yang memang masih kategori kritis air, memerlukan support bantuan suplai air bersih melalui truk tangki,” paparnya.
Selain sumber mata air yang menyusut, Imam Surjadi juga mengungkapkan, bahwa di Lumajang selama ini terdapat 46 titik sumber mata air yang mengering atau mati. “Namun, sumber mata air ini mongering dan mati bukan karena dampak musim kemarau kali ini. Tapi, mengering dan mati sebagai dampak penebangan kayu hutan secara besar-besaran pada Tahun 1998-1999 lalu,” terangnya. (her/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
